Depok (ANTARA News) - Para pengikut aliran Al Qiyadah Al Islamiyah, di Kota Depok menyatakan siap menyerahkan diri, jika memang ada perintah dari pimpinan mereka, Ahmad Mushaddeq. "Kalau memang pimpinan saya menginstruksikan untuk menyerahkan diri, maka saya akan menyerahkan diri," kata salah seorang pria yang disebut-sebut sebagai pimpinan Al Qiyadah Al Islamiyah, di Kota Depok, ketika ditemui di rumahnya di Depok, Selasa. Ia meminta wartawan untuk tidak memublikasikan identitasnya terlebih dahulu, karena takut warga sekitar melakukan hal-hal yang tidak diinginkan. Menurut dia, yang menentukan sesat atau tidaknya ajaran hanya Allah bukan MUI ataupun Mahkamah Agung (MA). Kebebasan beragama menurut dia telah dijamin dalam Undang-undang. Menurut dia, Ahmad Mushaddeq yang disebut-sebut sebagai Rasul merupakan pimpinan Al Qiyadah Al Islamiyah di dunia, bukan pimpinan Al Qiyadah Al Islamiyah di Indonesia saja. Namun ia enggan bercerita panjang lebar tentang aliran Al Qiyadah Al Islamiyah dan keikutsertaannya. Termasuk komentarnya tentang penyerahan diri Ahmad Mushaddeq. "Nanti akan ada juru bicara untuk meluruskan pemberitaan yang terjadi selama ini," ujar dia yang pernah menjabat sebagai salah satu pengurus di MUI Depok. Ia mengaku telah dipanggil oleh MUI Depok sebelum MUI memberikan fatwa Al Qiyadah merupakan aliran sesat, dan setelah MUI memberikan fatwa sesat, Kejari Depok telah memanggil dirinya. Ayah lima anak tersebut mengatakan saat ini dirinya tidak mau berkomentar karena situasinya tidak memungkinkan. "Nanti pada saatnya akan dijelaskan semuanya," ujarnya. Salah seorang putranya yang duduk di kelas 3 SMP tidak mengetahui kalau ayahnya merupakan pengikut aliran Al Qiyadah Al Islamiyah. "Ayah tidak pernah pesan apa-apa atau cerita tentang agama," katanya polos. Hal tersebut dikatakan ketika ANTARA News sedang menunggu ayahnya untuk meminta keterangan terkait penyerahan diri pimpinan aliran Al Qiyadah Al Islamiyah, Ahmad Mushaddeq. (*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2007