Jakarta (ANTARA News) - Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/Ketua Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), Paskah Suzetta, mengatakan penyerapan dana APBN tahun 2007 akan mencapai 90 persen. "Nilai ini lebih baik dibandingkan dengan penyerapan tahun 2006 lalu yang hanya mencapai 85 persen," kata Paskah, seusai menjadi pembicara kunci dalam seminar mencari tanaman alternatif ganja yang diselenggarakan oleh Badan Narkotika Nasional (BNN) di Jakarta, Rabu. Di samping itu, katanya, tingkat efisiensi anggaran tahun 2007 ini juga lebih baik dibandingkan dengan tahun 2006. "Karena itu kami optimistik jumlah penyerapan 90 persen itu akan tercapai," katanya menegaskan. Paskah membantah ada keterlambatan dalam pengerjaan proyek akibat para pimpinan proyek takut terjerat dalam kasus korupsi. Menurut dia, sejumlah kendala yang ada dalam pengerjaan proyek adalah adanya aturan yang bisa multitafsir, sehingga membuat pelaksana proyek menjadi ragu-ragu yang berakibat pada terganggunya pengerjaan proyek. Ia mengakui adanya multitafsir dalam PP No 80 Tahun 2003 tentang pengadaan barang dan jasa pemerintah, namun kini masalah itu telah dapat diselesaikan antar instansi. "Kalau ada multitafsir PP No 80, maka BPKP yang akan memutuskannya," katanya. Bahkan, Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) akan menentukan terlebih dulu apakah pelanggaran PP No 80 itu masuk jenis pelanggaran biasa atau pidana sebelum masuk ke proses hukum. Kendala lain adalah ketersediaan tanah, terutama untuk pembangunan jalan atau bangunan gedung, sehingga tidak jarang proyek terbentur karena masalah tanah. Paskah juga menyatakan kebijakan seorang pimpinan dalam mengerjakan proyek tidak dapat langsung masuk dikatakan korupsi. "Misalnya ada jembatan rusak yang akan segera ambruk. Maka pejabat harus mengambil kebijakan untuk segera memperbaiki. Nah, hal ini bukan korupsi," katanya. (*)

Copyright © ANTARA 2007