Jakarta (ANTARA News) - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Purnomo Yusgiantoro mengatakan, pemerintah menjamin bahwa harga minyak bersubsidi seperti premium, kerosin (minyak tanah), dan solar, tidak akan naik, meskipun harga minyak mentah di pasar internasional meningkat. "Sejauh ini tidak ada pemikiran dari pemerintah untuk menaikkan BBM subsidi," kata Purnomo, usai menghadap Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, di Kantor Presiden, Rabu. Saat ini harga minyak mentah di pasar internasional telah melampaui batas psikologis 90 dolar AS per barel. Kenaikan harga minyak tersebut terus berlanjut akibat mencuatnya ketegangan di Timur Tengah antara Turki dan Irak, serta sanksi baru AS terhadap Iran. Menurut Purnomo, kenaikan harga minyak mentah tidak akan menganggu pendapatan migas nasional pada tahun 2007, bahkan justru meningkatkan pendapatan dari sektor tersebut. "Tapi untuk tahun 2008, dampaknya (kenaikan harga minyak mentah dunia) terhadap APBN akan terus dipantau, karena harga (minyak mentah) ke depan masih bergerak terus," katanya. Hal itu juga menjawab adanya kekhawatiran masyarakat bahwa PT Pertamina dalam waktu dekat akan menaikkan harga BBM jika harga minyak terus meningkat. "Sekarang, dari satu juta barel minyak ekuivalen konsumsi atau kebutuhan nasional, sebanyak 35 persen adalah BBM non-subsidi, sisanya 65 persen BBM subsidi," katanya. Menurutnya, pengaturan harga BBM non-subsidi menjadi tugas Pertamina, sedangkan pemerintah bertanggungjawab terhadap BBM subsidi. "Harga minyak (BBM) sudah naik pada Oktober 2005, dan itu sudah cukup menolong komposisi subsidi kita," ujarnya.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007