Jakarta (ANTARA News) - Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia Miranda S Goeltom mengatakan kenaikan harga minyak berdampak positif terhadap neraca perdagangan Indonesia dan mendorong bertambahnya cadangan devisa Indonesia menyusul menguatnya surplus neraca pembayaran Indonesia (NPI). "Hingga dua hari lalu (29 Oktober 2007) cadangan devisa mencapai 54,3 miliar dolar AS," katanya dalam diskusi meja bundar di BI Jakarta, Rabu. Hal ini meningkat 2,6 persen dibandingkan 28 September yang mencapai 52,875 miliar dolar AS. Menurut dia, dalam simulasi yang dibuat BI, untuk setiap kenaikan 1 dolar AS per barel, pada triwulan IV 2007 akan meningkatkan surplus transaksi berjalan 23,3 juta dolar AS dan meningkatkan cadangan devisa 35,6 juta dolar AS setiap triwulannya. Sementara itu pada 2008 akan meningkatkan surplus transaksi berjalan 27,1 juta dolar AS dan cadangan devisa 36,3 juta dolar AS setiap triwulannya. "Namun dampak positif tersebut tercapai jika permintaan konsumsi minyak domestik tidak meningkat, yang diasumsikan 396,2 juta barel pada tahun 2008," katanya. Di samping itu volume perdagangan dunia tidak menurun, sehingga tidak mempengaruhi volume perdagangan ekspor non migas serta sentimen aliran modal masuk positif. Menurut dia, saat ini cadangan devisa di posisi yang nyaman bagi perekonomian. "Posisi cadangan devisa kita pada posisi yang nyaman," katanya. (*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2007