Lumajang (ANTARA News) - Aktivitas Gunung Semeru di Lumajang, Jawa Timur, sejak sepekan ini mengalami peningkatan yang ditandai dengan munculnya badai debu dan letusan hingga terdengfar pada radius satu kilometer. "Akibat adanya letusan tersebut rute pendakian ke gunung semeru sementara ditutup total hingga batas waktu yang tidak ditentukan," kata Suparno, Kepala Pos Pantau Sawur, di Lumajang, Kamis. Berdasarkan catatan dari pos pantau Semeru di Gunung Sawur, Gunung Semeru mulai mengeluarkan letusan yang cukup keras. Meski hanya terjadi sekali, kata Suparno letusan tersebut cukup besar dan terdengar hingga mencapai radius satu kilometer. Suparno menjelaskan, hingga kini aktifitas Gunung Semeru masih berada dalam status waspada, dengan intensitas gempa tektonik sebanyak tiga kali, sementara letusan normal 80 kali dengan kisaran waktu 30 menit sekali. "Artinya Gunung Semeru masih normal, namun petugas pos pantau di G. Sawur tetap mengimbau kepada warga di lereng Gunung Semeru untuk meningkatkan kewaspadaan," katanya. Hal ini terkait dengan tingginya curah hujan yang bisa menimbulkan banjir lahar dingin, apalagi diperparah dengan munculnya badai di kawasan puncak yang bisa mengakibatkan terjadinya hujan abu yang cukup hebat. Berkaitan dengan peningkatan status ini, daerah yang kemungkinan akan terkena bencana alam, seperti di Ranupani, Ranukumbolo, Ngadas, Senduro, harus waspada. "Selain itu, jalur pendakian ke puncak Semeru sementara dinyatakan tertutup hingga batas waktu yang tidak ditentukan," katanya.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007