Den Haag (ANTARA News) - Pengadilan banding kejahatan perang Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) meneguhkan hukuman 15 tahun penjara bagi seorang mantan polisi Bosnia yang mengaku bersalah karena memperkosa perempuan Muslim selama masa perang. Dragan Zelenovic (46) mengaku bersalah atas tujuh dakwaan perkosaan dan penyiksaan selama perang di Bosnia 1992-1995. Salah satu kasus melibatkan perkosaan berulang-kali terhadap seorang gadis berumur 15 tahun. Zelenovic mengajukan banding atas hukuman tersebut dengan mengemukakan, dia seharusnya dihukum lebih ringan, namun para hakim tidak cukup memperhitungkan hal yang meringankan, misalnya fakta bahwa dia sudah mengakui kejahatannya. Pengadilan tingkat banding pada Pengadilan Kejahatan Internasional untuk bekas Yugoslavia (ICTY) di Den Haag, Balanda, menolak permohonan bandingnya. "Penggugat banding tidak dapat menunjukkan bahwa pengadilan telah salah dengan tidak cukup memperhatikan pengakuan bersalahnya sebagai pengurang hukuman," kata Hakim Liu Daqun dari China. Zelenovic adalah terdakwa pertama di ICTY yang mengaku bersalah atas tuduhan perkosaan, terkait perkosaan massal yang terjadi saat perang Bosnia. Pasukan Serbia-Bosnia mengambilalih kota Foca pada April 1992, kemudian polisi militer mulai menangkapi orang Muslim Bosnia dan Kroasia Bosnia. Perempuan, anak-anak dan orang lanjut usia dipisahkan dari laki-laki dewasa dan mereka ditahan di berbagai pusat penahanan. Zelenovic "secara pribadi melakukan sembilan perkosaan, delapan diantaranya terbukti sebagai aksi penyiksaan sekaligus perkosaan", ungkap pengadilan banding itu. Ditambahkannya, "Empat di antara perkosaan itu merupakan perkosaan berkelompok dengan tiga atau lebih pelaku." Majelis hakim juga menyebut kasus seorang gadis, yang berusia 15 tahun saat kejadian dan memiliki sebutan saksi nomor 87, berulang kali diperkosa oleh Zelenovic dan tentara lain. Dalam salah satu kejadian, korban diperkosa sementara kepalanya ditodong pistol oleh seorang tentara. Dalam kasus lain, Zelenovic ikut serta dalam perkosaan berkelompok yang dilakukan 10 laki-laki dengan sangat keji hingga korban hilang kesadaran, kata hakim. "Para perempuan dewasa maupun gadis di pusat penahanan itu hidup dalam ketakutan terus menerus, yaitu diperkosa berulang-kali dan mengalami kekerasan seksual. Beberapa orang bahkan ingin bunuh diri, dan yang lain menjadi tidak peduli lagi atas apa yang terjadi," ungkap majelis hakim saat memberikan putusan pengadilan pertama pada bulan April 2007. Majelis hakim juga mengunkapkan, "Luka akibat pemerkosaan-perkosaan itu begitu dalam dan mungkin tidak akan pernah sembuh." Sebelum divonis pada pengadilan pertama, Zelenovic mengungkapkan penyesalan atas perbuatannya. "Saya tahu bahwa tak ada satu pun bentuk hukuman yang bisa menghapus penderitaan terus-menerus dari para korban," katanya saat itu. Zelenovic diserahkan kepada ICTY pada Juni 2006, sesudah hampir 10 tahun buron. Dia ditangkap di Rusia pada Agustus 2005. Pada Februari 2001, pengadilan PBB menjatuhkan hukuman penjara hingga 28 tahun terhadap tiga tentara Serbia Bosnia lainnya karena memperkosa, menyiksa dan memperbudak perempuan, serta gadis Muslim Bosnia di Foca, demikian laporan AFP. (*)

Pewarta:
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007