Jakarta (ANTARA News) - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Mardiyanto mendukung langkah yang diambil Komisi Pemilihan Umum (KPU) untuk melakukan efisiensi anggaran Pemilu 2009. "Pemikiran ke arah efisiensi akan kita dukung," kata Mardiyanto di kantornya di Jakarta, Kamis. Pernyataan Mendagri tersebut disampaikan menyikapi usulan dari KPU agar pemilih cukup menggunakan Kartu Tanda Penduduk (KTP) pada pemilu 2009 sebagai pengganti kartu pemilih. Namun, Mardiyanto mengatakan usulan KPU tersebut perlu dibahas lebih lanjut. Sebelumnya, anggota KPU Andi Nurpati mengatakan, KPU sedang mewacanakan penggunaan KTP sebagai pengganti kartu pemilih sehingga terjadi penghematan anggaran. "Pencoblosan tidak perlu lagi menggunakan kartu pemilih, pemilih cukup datang dengan KTP dan undangan," katanya. KPU, juga mengusulkan mekanisme pencoblosan yang berbeda, yakni cukup dengan melingkari atau menyilang. "Sehingga, tidak lagi membutuhkan bantal dan paku, tapi cukup dengan pulpen," kata Andi. Mengantisipasi adanya pemilih rangkap, menurut Andi dapat dicegah dengan kualitas tinta yang baik. "Kualitas tinta harus benar-benar bagus, dalam waktu enam jam tidak hilang. Itu, akan mencegah pemilih ganda," ujarnya. Sebenarnya, kata Andi, bukan hanya KTP dobel, tapi kartu pemilih pun ada yang memiliki lebih dari satu. "Meskipun sifatnya sebagian kecil, tapi hal itu, harus diminimalisir dengan proteksi yang baik," katanya. Namun, seluruh usulan KPU tersebut tergantung RUU Pemilu yang saat ini masih dibahas di DPR karena KPU hanya pelaksana, tegasnya.(*)

Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2007