Magelang (ANTARA News) - Kepala Staf TNI Angkatan Darat Jenderal TNI Djoko Susanto mengatakan persenjataan bagi prajurit TNI AD kini tidak tergantung pada luar negeri karena sudah dapat diproduksi di dalam negeri. "AD tidak tergantung pada alutsista (alat utama sistem persenjataan,red) buatan luar negeri," katanya usai membuka Lomba Peleton Tangkas tahun 2007 di Lapangan Tembak Akademi Militer, Plempungan, Salaman, Kabupaten Magelang, di Magelang, Jumat. Ia menjelaskan, semua senjata untuk prajurit batalion infanteri sudah bisa diproduksi di dalam negeri oleh PT. Pindad, Bandung. Bahkan, katanya, kendaraan lapis baja di tingkat tertentu juga sudah bisa dibuat di Pindad. "Meriam 105 itu sudah bisa dibuat di Pindad," katanya. Secara umum, katanya, kondisi alutsista yang digunakan TNI AD hingga saat ini masih bisa mendukung pelaksanaan tugas pokok jajaran itu. Ia menjelaskan, sumber daya manusia menjadi fokus pembangunan kekuatan TNI AD pada masa mendatang. "AD adalah organisasi, yang istilahnya manusia diawaki, titik beratnya pada manusia, maka pembangunan TNI AD dititikberatkan pada sumber daya manusia," katanya. Pembangunan angkatan perang, katanya, yang pertama bukan alutsista, tetapi kemampuan sumber daya manusia, dukungan rakyat dan pemerintah, serta doktrin. "Yang pertama bukan alutsistanya, tapi manusianya, dukungan rakyat dan pemerintahnya, doktrinnya, baru senjatanya, jadi kita tidak kecil hati," kata Djoko Santoso.(*)

Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2007