Timika,Papua (ANTARA News) - Ratusan warga masyarakat di Kabupaten Mimika, Provinsi Papua yang bersenjatakan panah dan busur, parang dan senjata tajam lainnya masih menutup berbagai jalur jalan utama di Timika, ibukota Kabupaten Mimika menyusul aksi perusakan Markas Kepolisian Sektor (Mapolsek) Mimika Baru pada Sabtu dini hari sekitar Pkl.04.30 WIT. Dari Timika ANTARA News melaporkan, tampak massa yang membawa senjata tajam itu berdiri bergerombolan menutupi jalur-jalur jalan raya di Timika terutama di kawasan lapangan Timika Indah yang menyebabkan lalulintas di kota ini macet total dan berbagai aktivitas umum seperti di pasar, stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) dan terminal terhenti seketika. Suasana kota Timika cukup mencekam. Warga tidak keluar rumah untuk beraktivitas. Para pelajar SMP-SMA dan murid-murid sekolah dasar tidak berani meninggalkan rumah mereka untuk pergi ke sekolah mengikuti kegiatan belajar-mengajar karena jalan-jalan utama ditutup massa bersenjata tajam. Salah seorang warga setempat, Yulianus mengatakan, berdasarkan informasi yang didapat dari sesama warga kota Timika, massa yang menyerang Mapolsek Mimika Baru pada Pkl.04.30 WIT dan kini memasuki jantung kota Timika itu terprovokasi isu-isu yang menyesatkan. "Warga asal Paniai menyerang Mapolsek Mimika Baru karena mereka terprovokasi isu yang menyatakan bahwa warga Paniai yang ditahan di Mapolsek karena terlibat perkelahian diperlakukan tidak adil. Isu lainnya juga menyatakan bahwa warga Pania berang karena seorang anggota polisi asal Paniai dipukul orang tidak dikenal," katanya. Berbagai isu inilah yang menyebabkan massa terprovokasi dan langsung menyerang Mapolsek Mimika Baru yang terletak di Kelurahan Kwamki Baru dan melanjutkan aksi mereka menutupi berbagai jalur jalan utama di kota Timika. Yulianus mengatakan, masyarakat sederhana di kampung-kampung pedalaman di wilayah pegunungan tengah Papua sangat mudah terprovokasi isu yang menyesatkan apalagi kalau isu-isu yang beredar di tengah masyarakat terkait harga diri atau gengsi kelompok mereka atau berhubungan dengan persoalan suku, agama dan golongan. "Untuk itu pemerintah dan aparat keamanan segera turun tangan mengatasi persoalan krusial ini agar tidak terjadi tindakan kekerasan susulan yang bernuansa SARA yang berakibat lanjut jatuhnya korban jiwa warga yang tidak berdosa dan musnahnya harta benda serta lumpuhnya berbagai aktivitas perekonomian umum," katanya. Hingga berita ini disiarkan, massa bersenjatakan panah-busur, parang dan batu-batuan masih juga menutupi jalur-jalur jalan utama di kota Timika. (*)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007