Bandarlampung (ANTARA News) - Bank Tabungan Negara (BTN) semestinya tidak dimerger, namun dipertahankan keberadaannya sebagai yang bank yang terfokus pada pembiayaan perumahan rakyat. "Di negara- negara maju pun, keberadaan bank yang membiayai bisnis properti dipertahankan, karena keberadaannya membantu tugas pemerintah, seperti dalam menyedikan perumahan untuk rakyatnya," kata pengamat masalah ekonomi, Ichsanuddin Noorsy, saat diminta tanggapannya, di Jakarta, Minggu. Menurut dia, merger bukan solusi terakhir atas BTN karena kinerja bank itu masih bisa diperbaiki dengan memperkuat permodalannya serta mengupayakan agar lebih berkonsentrasi pada pembiayaan perumahan. Dikatakannya, pemerintah semestinya tidak perlu takut atas tekanan politik perbankan karena keberadaan BTN itu justeru menolong pemerintah, terutama untuk merealisasikan target pembangunan 1,26 juta rumah dalam Target Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) 2004-2009. Ia mengkhawatirkan tekanan merger itu demi kepentingan kapitalis dan merger itu akan menurunkan kinerja BTN itu sendiri dan kemampuan pemerintah dalam membangun perumahan. Dalam rangka memperbaiki kinerja BTN, ia mengatakan pergantian direksi BTN itu yang perlu segera dilaksanakan dengan tenaga yang lebih muda. "Setahu saya, Dirut BTN sudah lama menduduki jabatan itu. Berkaitan itu, semestinya dilaksanakan penyegaran di jajaran direksinya, dan keputusannya ditangan pemerintah," katanya. Menurutnya, lamanya pergantian direksi itu diakibatkan lemahnya sistem rekruitmen dan pembinaan jenjang karir profesi perbankan pemerintah. "Siapapun direksinya, akan memiliki tantangan berat. Selain meningkatkan modal dan daya saing, BTN juga perlu membangun aliansi dengan para pengembang," katanya. Sebelumnya, Direktur Utama BTN Kodradi dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi XI DPR RI di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (4/9), mengatakan siap diganti kapan saja. "Saya sudah tua, sudah 63 tahun, dan saya sudah tujuh tahun di BTN, saya siap untuk diganti, dan sudah tiga tahun lalu saya ajukan untuk diganti," kata direktur utama yang telah tujuh tahun berada di bank yang fokus pada pembiayaan perumahan itu.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007