Jakarta (ANTARA News)- Perum Pegadaian Pusat memperkirakan statusnya pada tahun 2008 sudah akan bisa menjadi persero, sehingga dapat meningkatkan kegiatan usaha lebih jauh, meski tetap tidak meninggalkan misi utamanya. "Kami optimis Pegadaian pada 2008 akan bisa menjadi pesero, karena pengajuan peningkatan dan persyaratan sudah sangat memungkinkan," kata Direktur Utama Perum Pegadaian, Deddy Kusdedy usai Halal Bihalal Pegadaian, di Jakarta, Minggu. Menurut Deddy, Pegadaian pada 2008 akan tetap melakukan berbagai kegiatan usaha seperti mengajukan obligasi untuk mendapat dana murah di pasar dalam upaya meningkatkan penyaluran kredit kepada Usaha Kecil dan Menengah (UKM). Obligasi ini akan kembali ditawarkan ke pasar Maret 2008, karena melihat kebutuhan dana murah kepada UKM sangat besar, ucapnya. Dari 45 juta unit UKM di Indonesia, lanjut dia baru terserap sekitar 30 persen, dan perbankan sendiri masih sulit untuk melayani UKM yang mengajukan permintaan kredit pada nilai sekitar Rp20.000 hingga Rp100.000, sedangkan Pegadaian tetap memberikan pelayanan seperti itu. Karena itu, dengan pasar yang besar, Pegadaian membutuhkan dana segar untuk bisa melayani kebutuhan UKM, apalagi citra UKM terhadap Pegadaian sangat besar, ucapnya. "Kami tetap melakukan misi sosial yang harus dijaga agar kepercayaan mereka tetap tinggi dengan layanan yang prima karena dalam waktu 15 menit permintaan kredit UKM sudah dapat diterima oleh nasabah tersebut, "tambahnya. Ditanya Gadai Saham, Deddy mengatakan, Pegadaian menargetkan dana sebesar Rp100 miliar dari yang sebelumnya dipersiapkan Rp50 miliar, karena melihat potensi pasar cukup besar. Penambahan dana itu berasal dari internal Pegadaian, akibat banyaknya individu yang menggadaikan sahamnya setelah harga saham yang dimiliki menguat, ucapnya. Ia mengatakan, Pegadaian akan menggalakkan usaha lainnya, agar target laba bersih pada 2008 meningkat yang ditargetkan akan bisa mencapai Rp550 miliar (Rp450 miliar tahun 2007). Aset Pegadaian juga meningkat mencapai Rp8 triliun, ujarnya. (*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2007