Bandung (ANTARA News) - Belum lagi ditemukannya lima orang wanita yang diduga menghilang setelah mengikuti kelompok pengajian yang diduga sesat, Tim Investigasi Aliran Sesat Forum Ulma Ummat Indonesia (TIAS FUUI) Bandung, Senin, kembali menerima laporan seorang wanita hilang. Wanita yang dilaporkan hilang itu, Evi Astri Vianti (19) alumni FIKOM Unpad yang kini tengah kuliah Extension di Unpad Bandung. Warga Jakarta itu dilaporkan hilang ke Polsekta Coblong Bandung pada tanggal 6 September 2007 sekitar pukul 16.00 WIB dari rumah kostnya di kawasan Coblong, Bandung. Dalam laporannya, paman Evi, Kusnadi (50) kepada Ketua TIAS FUUI Hedi Muhammad, mengatakan pihaknya minta agar keponakannya dapat ditemukan dan bisa pulang kembali kepada orangtuanya. Hilangnya Evi, kata Kusnadi, berawal ketika pada suatu hari keponakannya didatangi oleh teman wanitanya, yang kemudian mengikuti pengajian yang tidak diketahui tempatnya. "Sejak bergaul dengan beberapa teman wanitanya yang misterius, Evi menghilang dan hingga Senin ini belum diketahui keberadaannya, padahal pihak keluarga dan orangtuanya sudah melakukan berbagai upaya untuk mencari Evi, termasuk minta bantuan orang pintar dan lapor polisi," kata Kusnadi. Ia mengatakan, kabar berita mengenai kondisi Evi hingga kini belum diketahui termasuk keberadaannya. "Untuk itu, kami melaporkan ke TIAS FUUI agar hilangnya keponakan saya yang diduga terkait aliran sesat itu bisa ditindak lanjuti," katanya. Sementara itu Ketua TIAS FUUI Hedi Muhammad kepada pers, mengatakan, pihaknya menerima laporan hilangnya Evi merupakan kasus yang keenam yang ditanganinya. "Kami masih berupaya menelusuri jejak orang yang dilaporkan hilang tersebut dan kami yakin mereka terkait dengan kelompok aliran sesat," katanya. Dia mengatakan, kelompok aliran sesat yang menamakan diri Alquran Suci maupun Al Haq jaringannya sudah meluas tidak hanya di Pulau Jawa melainkan juga ke kawasan Sumatera. "Kami juga menerima informasi adanya kelompok Al Haq di Pekanbaru kegiatannya mirip dengan kelompok Alquran Suci yang menyebar di Bandung," katanya. (*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2007