Biak (ANTARA News) - Wakil Bupati Kabupaten Biak Numfor, Provinsi Papua, Adrianus Kafiar, atas nama Pemerintah RI menyerahkan 115 kerangka tentara Jepang yang telah dikremasi kepada pemerintah Jepang diwakili Mr Masahiro Sasaki. Ketika menyerahkan kerangka tersebut di Biak, Selasa, Adrianus Kafiar mengatakan, keberhasilan pemulangan kerangka tentara Jepang yang gugur pada Perang Dunia II di tanah Papua ke negeri asalnya berkat hubungan kerjasama antara pemerintah RI dengan Jepang sejak tahun 1993. Ia mengatakan, hubungan kerjasama yang terjalin Pemerintah Indonesia dengan Pemerintah Jepang tidak hanya terbatas pada pemulangan kerangka tentara Jepang tetapi dapat diperluas lagi di bidang-bidang sosial, pendidikan serta kesejahteraan masyarakat khususnya di Provinsi Papua. "Pemerintah Indonesia sangat menghargai upaya pihak keluarga bersama pemerintah Jepang untuk memulangkan kerangka tentaranya yang gugur pada peristiwa Perang Dunia II tahun 1943-an," ujar Wabup Kafiar. Sementara itu, perwakilan pemerintah Jepang Mr Masahiro Sasaki menyampaikan ucapan terima kasih kepada masyarakat Kabupaten Biak Numfor, pemerintah daerah serta pemerintah Provinsi Papua yang telah membantu pemulangan kerangka jenazah tentara Jepang yang gugur pada PD II lalu. Ia mengakui, pihak keluarga tentara Jepang yang gugur maupun pemerintah Jepang berterimah kasih atas jerih payah masyarakat bersama Pemkab Biak Numfor dalam memberikan kemudahan bagi kerangka tentaranya untuk dipulangkan ke tanah airnya. Mr Sasaki mengakui, PD II pada beberapa puluh tahun silam telah banyak menimbulkan korban jiwa tentara Jepang yang gugur di berbagai tempat daerah kabupaten/kota se Papua, termasuk yang ada di Kabupaten Biak Numfor. Beberapa warga Biak menyarankan pemerintah kabupaten maupun dinas terkait membuat peraturan daerah untuk melarang pengambilan kerangka tentara Jepang karena dapat mengurangi kunjungan turis Jepang ke Biak. "Kalau setiap saat kerangka tentara Jepang diambil maka beberapa tahun ke depan tak ada lagi sesuatu yang menarik wisatawan ke Biak, ya tolong instansi dan pemkab harus memperhatikan usulan kami,"ujar Mathius, warga penduduk kampung Paray, Distrik Biak Kota. (*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2007