Jakarta (ANTARA News) - Kurs rupiah terhadap dolar AS di Pasar Spot Antar Bank Jakarta, Selasa sore menguat mendekati level Rp9.100 per dolar AS yang sebelumnya hampir mencapai Rp9.200 per dolar AS, karena pelaku pasar memburu rupiah. Nilai tukar rupiah itu naik tajam menjadi Rp9.110/9.115 per dolar AS dibanding penutupan hari sebelumnya Rp9.142/9.175 per dolar atau menguat 32 poin. Analis Valas PT Bank Saudara, Rully Nova, di Jakarta mengatakan membaiknya pasar saham regional ditambah dengan menguatnya yen merupakan faktor pendukung rupiah. Pelaku pasar yang semula melepas rupiah kembali memburu mata uang lokal itu, setelah melihat dolar AS di pasar regional melemah, karena khawatir atas gejolak kasus gagal bayar kredit sektor perumahan di AS akan kembali muncul, katanya. Selain itu, lanjut dia, rupiah sebenarnya masih mendapat sentimen positif dari penurunan suku bunga Fedfund sebesar 25 basis poin menjadi 4,5 persen. Namun sentimen positif tersebut agak tertahan akibat kenaikan harga minyak dunia, yang mengakibatkan ekonomi dunia cenderung melemah, katanya. Rupiah, menurut dia masih berpeluang untuk menguat lagi pada hari berikut, apalagi minat investasi asing ke pasar domestik cenderung meningkat, melihat selisih bunga antara rupiah dan dolar AS cukup tinggi, Investor asing juga aktif bermain saham di pasar modal, karena mereka yakin pasar domestik masih potensial untuk meraih keuntungan lebih baik, ucapnya. Sementara itu, yen terhadap dolar AS dan euro menguat karena pelaku asing cenderung membeli mata uang itu. Yen terhadap dolar AS naik dari 114,50 menjadi 114,40 dan terhadap euro menjadi 165,50 dari sebelumnya 165,65. Menguatnya yen menunjukkan pertumbuhan ekonomi Jepang berjalan dengan baik, ucapnya.(*)

Pewarta:
Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2007