Kediri (ANTARA News) - Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Surono menilai ramalan vulkanolog dari Libre de Bruxelles University, Belgia, Alain Bernard mengenai letusan Gunung Kelud akan terjadi dalam beberapa hari atau beberapa minggu ke depan tak dapat dipertanggungjawabkan. "Bagaimana mungkin ramalan Bernard itu bisa dipertanggungjawabkan, kalau dia hanya mengacu data terakhir bulan Juli 2007," kata Surono saat memberikan keterangan pers di Balai Desa Sugihwaras, Kecamatan Ngancar, Kabupaten Kediri, Jatim, Rabu. Surono menyatakan data mengenai Gunung Kelud yang dimilikinya jauh lebih lengkap ketimbang data milik Bernard meskipun dia seorang profesor handal di bidang kegunungapian. "Sudah puluhan tahun kami melakukan penelitian di Gunung Kelud ini, tapi tidak pernah kami meramalkan letusan Gunung Kelud tanpa disertai data yang akurat," kata peraih gelar doktor dari Grenoble University, Prancis itu. Ia mengajak Bernard untuk menguji hasil penelitiannya di forum-forum ilmiah, bukan menyampaikan ramalannya di media massa karena secara ilmiah pernyataan Bernard tersebut telah melanggar kode etik saintifik dan melangkahi otoritas PVMBG. Oleh sebab itu, dia meminta masyarakat dan kalangan media massa tidak terpengaruh dengan ramalan peneliti asing kendati disampaikan oleh seorang profesor. "Seharusnya kalau punya data mengenai Gunung Kelud sampaikan kepada kami, nanti akan kami teruskan kepada pemerintah daerah untuk melakukan penanganan selanjutnya sehingga pernyataannya bisa dipertanggungjawabkan dan tidak sampai meresahkan masyarakat," katanya. Namun demikian, Surono mengaku tetap hormat terhadap guru besarnya itu lantaran selama ini ada dua lembaga penelitian dari Prancis dan Belgia yang membantu melakukan penelitian di Gunung Kelud. Hanya dia tidak sependapat dengan ramalan Bernard yang dinilainya masih meragukan itu.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007