Washington (ANATARA News) - Ketua Federal Reserve AS, Ben Bernanke, Kamis, mengatakan ia yakin dolar masih akan menjadi mata uang dominan dunia, meski mengalami penurunan ke rekor terendah dan pejabat China mengisyaratkan bahwa negara itui akan mendivesifikasi cadangan devisanya ke mata uang lainnya. "Saya tidak melihat suatu perubahan signifikan dalam kepemilikan luas dolar di seluruh negara di dunia. Dolar masih mendominasi aset cadangan dan Saya perkirakan hal itu akan terus berlanjut," katanya kepada Kongres AS. Dia menekankan bahwa penguatan dolar dalam jangka menengah tidak tergantung pada portofolio dari pemerintah-pemerintah asing, tapi pada penguatan ekonomi AS, situasi perdagangan kami dan keterbukaan pasar keuangan kami terhadap modal asing." Meski, kata dia, jatuhnya dolar dapat meningkatkan harga impor dan mendorong inflasi. "Kami sedang membuat kepastian bahwa dampak inflasi yang akan datang dari melemahnya dolar tidak melewati harga-harga secara menyeluruh yang menjadi bagian dari dasar inflasi inti," kata dia, sebagaimana dikutip DPA. Dolar terus melemah ke rekor terendah dan diperdagangkan pada 68,20 sen euro serta 112,34 yen Jepang di New York pada Kamis sore. Pejabat China pada Rabu, mengindikasikan mereka telah merencanakan untuk mendiversifikasi 1,43 triliun dolar AS cadangan devisanya. China adalah pemilik cadangan devisa dolar AS terbesar di dunia. Dolar AS "kehilangan statusnya sebagai mata uang dunia" kata Xu Jian, seorang wakil direktur bank sentral China. (*)

Copyright © ANTARA 2007