Nusa Dua (ANTARA News) - Aliran listrik di gedung pertemuan Hotel Grand Hyatt, Nusa Dua, Bali, tiba-tiba padam di tengah berlangsungnya upacara pembukaan Konferensi ke-40 Asosiasi Internasional Konsultan Politik (IAPC) yang dihadiri Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Senin. Akibatnya, susana gedung menjadi gelap gulita, sementara Prediden Yudhoyono yang duduk di deretan kursi terdepan, tampak tertegun sembari tengak-tengok kiri kanan di balik cahaya lemah yang terlihat memancar dari pesawat telepon genggam (handphone). Suasana bagai dalam gua yang berlangsung kurang lebih dua menit itu, sempat membuat kalangan panitia seminar berikut Paspampres yang harus sigap mengambil keputusan dengan "memagari" Presiden yang tetap bertahan di tempat duduknya didampingi Gubernur Bali Dewa Beratha. Suara cukup riuh dan menggema terdengar saat lampu menerangan kembali menyala di ruang gedung yang digunakan untuk konferensi tahunan IAPC itu. Presiden Yudhoyono didampingi Menko Politik, Hukum dan Keamanan Widodo AS, hadir di gedung di kawasan wisata internasional Nusa Dua untuk membuka konferensi yang diikuti degelasi dari 20 negara anggota IAPC. Peristiwa gelap gulita pagi itu muncul ketika upacara pembukaan konferensi baru berlangsung sekitar sepuluh menit, yakni saat pidato pengantar kegiatan disampaikan oleh Presiden Konsultan Politik Asia Pasifik (APAPC), Pri Sulisto. Bersamaan dengan padamnya lampu, pidato Pri Sulisto pun praktis terhenti, digantikan dengan celoteh cukup gaduh para delegasi yang mamadati gedung. Ketika dikonfirmasi, pihak panitia penyelenggara tidak dapat menjelaskan sebab-sebab terputusnya aliran listrik ke dalam gedung yang tengah dipergunakan kegiatan penting dan berskala internasional tersebut. Namun demikian, setelah suasana yang cukup menegangkan itu berlalu, upacara pembukaan konferensi oleh Presiden berikut rangkaiannya, dapat berlangsung dengan lancar. (*)

Copyright © ANTARA 2007