Makassar (ANTARA News) - Ratusan massa pendukung pasangan calon gubernur Sulsel, HM Amin Syam/Mansyur Ramly melakukan aksi demo di depan Kantor Panwasda Sulsel, Kamis, guna mendesak agar tidak mengumumkan hasil rekapitulasi suara di 23 kabupaten/kota di Sulsel besok (16/11). Kehadiran massa di Jalan AP Pettarani, setelah tidak berhasil melakukan tekanan terhadap KPUD Sulsel, agar menghentikan perhitungan suara, kemarin (14/11). Karena alasan laporan pelanggaran Pilkada gubernur Sulsel masih dalam proses penyelesaian secara hukum. Akibat adanya massa di depan Kantor Panwasda Sulsel itu, sempat memacetkan arus lalu lintas. Namun pihak keamanan dan petugas lalulintas yang selalu siaga di sekitar kawasan tersebut, dapat menghalau massa sehingga tidak menumpuk di badan jalan. "Kami meminta agar Panwas bisa bersikap tegas, dan mau melihat kenyataan atas kecurangan yang terjadi di lapangan," kata Gajamada, salah seorang pendemo. Menurut dia, banyak suara simpatisan pasangan Asmara yang hilang, dikarena banyaknya penyimpangan di lapangan, mulai di TPS hingga kecamatan dan kabupaten/kota. Sebagai contoh, imbuh Hidayah, salah seorang Tim Pemenangan Asmara yang juga turut dalam aksi demo itu, di Kabupaten Takalar ditemukan sejumlah kotak suara tidak tersegel dan dokumen yang berada dalam kondisi acak-acakan tanpa amplop. Menyikapi hal tersebut, lanjutnya, wajar jika tim pemenangan Amin Syam tidak mengakui hasil khir rekapitulasi yang dilakukan pihak KPUD Sulsel yaang digelar di Panakkukang Mas Country Club (14/11). Berdasarkan hasil finalisasi rekapitulasi perhitungan suara tersebut, pasangan Amin Syam yang merupakan nomor urut satu mengumpulkan suara sebanyak 1.404.910, nomor urut dua pasangan Aziz Qahhar Mudzakkar/Mublyl Handaling (Ambyl) 786.792 suara dan nomor urut tiga pasangan Syahrul Yasin Limpo/Agus Arifin Nu`mang (Sayang) sebanyak 1.432.572 suara. Sementara suara yang tidak sah berjumlah 86.034.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007