Dhaka (ANTARA News) - Sedikitnya 629 orang tewas di Bangladesh akibat serangan topan Sidr, demikian diumumkan secara resmi, Jumat, dan jumlah kematian diperkirakan akan meningkat. Jurubicara kantor penanganan bencana Muhammad Mia memastikan bahwa 629 mayat telah ditemukan. Topan itu menerjang kawasan pantai dengan angin berkecepatan lehih dari 200 kilometer per jam, dan jumlah kematian diperkirakan akan jauh lebih tinggi karena ribuan nelayan masih dilaporkan hilang. Pertugas penyelamat tidak bisa menjangkau sejumlah besar daerah yang terserang karena banjir dan jalan terhalang pohon-pohon yang tumbang dan kabel-kabel listrik yang putus. Pelayanan telefon dan listrik mengalami gangguan, dan para petugas penanganan bencana berusaha mengumpulkan rincian mengenai kematian dan kerusakan dari pejabat-pejabat daerah melalui ponsel. Kepala pemerintah sementara Bangladesh Fakhruddin Ahmed pergi dengan pesawat terbang ke lokasi bencana bersama panglima angkatan darat Moeen Ahmed untuk meninjau keadaan. Kerusakan luas dan rumah hancur dilaporkan terjadi di kawasan pantai dalam serangan topan itu, yang disertai angin berkecepatan 240 kilometer per jam. Di Dhaka, ibukota Bangladesh, pohon-pohon tumbang dan listrik mati. Sidr menyapu seluruh pantai Bangladesh sejak Kamis malam, namun setelah itu melemah. Tinggi gelombang badai menurun dari 6 meter menjadi 1 hingga 1,2 meter, kata sejumlah pejabat dikutip DPA. Satu juta orang diungsikan dari desa-desa pesisir menjelang serangan topan tersebut, sementara bandara, pelabuhan dan stasiun feri di Bangladesh selatan ditutup. Pekerja-pekerja penyelamat juga menggunakan megaphone untuk memperingatkan penduduk di kawasan nelayan terpencil mengenai bencana yang datang itu. Peringatan tersebut telah berhasil menyelamatkan sejumlah besar jiwa.(*)

Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2007