Bandung (ANTARA News) - Unjuk rasa FAMU (Forum Aksi Mahasiswa Unisba) bersama Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Komisariat Universitas Islam Bandung/Unisba berlangsung ricuh, setelah seorang pengunjuk rasa memukul mobil dinas Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Paskah Suzetta, di Bandung, Sabtu. Kericuhan semakin menjadi setelah seorang pria yang diduga sebagai anggota Satpam dari PT Sentinel, menepiskan kamera Trans TV yang sedang digunakan oleh Wawan, wartawan televisi swasta tersebut, untuk mengabadikan peristiwa itu. Akibat kejadian itu, suasana berlangsung tegang, adu mulut pun tak terhindarkan antara wartawan, koordinator keamanan Unisba serta sejumlah pengunjuk rasa. Telunjuk tangan kanan Wawan pun membengkak, akibat terkena hantaman benda tumpul dari seseorang yang diduga oknum anggota Satpam dimaksud. Koordinator Keamanan Unisba, Agus, menuturkan pihaknya sama sekali tidak mengetahui pelaku aksi pemukulan penepisan kamera terhadap wartawan TV itu, dan pihaknya berjanji akan menyelesaikan permasalahan itu dengan cara kekeluargaan. "Aksi itu sangat tidak diinginkan, dan mungkin akibat emosi yang tinggi karena unjuk rasa mahasiswa itu tak terkendali lagi," ujar dia pula. Humas FAMU, Ariq, menyatakan, aksi anarkis itu di luar setingan pihaknya, dan pemukulan terhadap mobil Meneg Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas itu, akibatkan sikap emosi pengunjuk rasa. "Tentu kami merasa kesal sampai ricuh seperti itu, aksi kami ini hanya untuk menyampaikan aspirasi melalui surat yang disampaikan kepada Pak Menteri," kata dia pula. Ia mengatakan, kekesalan itu akibat pengamanan yang terlalu berlebihan dari pihak Satpam setempat. Hingga aksi itu berakhir tidak ada satu orang pengunjuk rasa pun yang diamankan pihak kepolisian setempat, lalu suasana kampus pun normal kembali setelah pengunjuk rasa membubarkan diri.(*)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007