Pangkalpinang (ANTARA News) - Dua WN Malaysia yang pesawatnya mendarat darurat di Dusun Pesaren Kecamatan Belinyu Kabupaten Bangka Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Jumat 12.45 WIB diserahkan oleh Polda Bangka Belitung kepada Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT). Kapolda Bangka Belitung, Brigjen Pol Imam Sudjarwo kepada ANTARA News, di Belitung, Sabtu, mengatakan, Wenas dari KNKT sudah sampai di Polda Bangka Belitung dan selanjutnya kedua orang itu yaitu pilot M Razeef bin Musa (23) dan mekanik M. Nur Asman bin Rizki (25) serta barang buktinya diserahkan untuk diselidiki lebih lanjut. Kondisi kedua WN Malaysia itu dalam keadaan sehat dan tidak ada sedikit luka pun pada mereka. Kondisi pesawat Cessna itu kini dalam keadaan ringsek dan sudah dipinggirkan. Pesawat latih itu, menurut Kapolda berangkat dari Johor Malaysia, menuju Serawak, tepatnya di kawasan Golden International Flying Academi. Karena rute jauh, pesawat itu minta ijin resmi ke pemerintah RI, melalui kedutaan lewat pantai menyisir dari Johor ke Batam kemudian Pangkalpinang dan sudah melakukan kontak ke menara pengawas. Setelah itu komunikasi terputus dan kemudian ada pemberitahuan bahwa pesawat akan melakukan pendaratan darurat. Bahan bakar pesawat dilaporkan habis hingga akhirnya melakukan pendaratan darurat di dusun Pesaren, kata Kapolda. Kapolda menyatakan, kondisi pesawat kini dalam keadaan rusak berupa tiang ban depan patah dan mesin penyok. "Tidak ada indikasi pelanggaran batas wilayah atas masuknya pesawat Malaysia itu," ujar Kapolda usai mendampingi kunjungan Presiden menyaksikan latihan gabungan dengan nama "Power Fire Demo" di Air Weapon Range desa Buding, Belitung.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007