Jakarta (ANTARA News) - Kurs rupiah Senin pagi menguat naik karena pelaku pasar melepas dolar AS untuk mencari untung, setelah pekan lalu bergerak naik hingga di atas level Rp9.300 per dolar AS. Nilai tukar rupiah naik menjadi Rp9.285/9.290 per dolar AS dibanding penutupan akhir pekan lalu Rp9.320/9.359 per dolar AS, atau menguat 35 poin. Pengamat pasar uang, Edwin Sinaga, mengatakan rupiah menguat karena dolar AS di pasar regional melemah akibat kekhawatiran atas krisis gagal bayar sektor perumahan AS dan merosotnya pendapatan perusahaan keuangan akibat pengetatan pengaturan kredit AS. "Tidak ada alasan fundamental untuk membeli dolar AS saat ini," ujarnya. Menurut dia, dolar AS terhadap euro melemah 0,2 persen menjadi 1,4685 dan dolar AS terhadap yen turun jadi 110,95 atau 0,1 persen. Kondisi ini mengakibatkan pelaku asing melepas dolar AS yang diikuti oleh pelaku lokal, ucapnya. Rupiah, menurut dia, juga mendapat dukungan atas membaiknya pasar saham regional akibat menguatnya bursa Wall Street. "Kami memperkirakan rupiah pada penutupan sore nanti akan kembali naik, sehingga posisinya menjauhi level Rp9.300 per dolar AS," ucapnya. Ia mengatakan, para pelaku pasar juga sedang memfokuskan diri terhadap pertemuan para menteri keuangan dan gubernur bank sentral yang akan membahas pergerakan mata uang yang kurang baik dan ketidakseimbangan ekonomi global. Karena itu, kata dia, pasar kurang bergairah akibat pelaku asing hati-hati bermain di pasar dan hanya melepas dolar AS untuk mencari gain. Rupiah, lanjut dia, untuk bisa mencapai level Rp9.200 per dolar AS kemungkinan agak sulit, karena memerlukan dukungan yang kuat. Sedangkan bank sentral AS yang berencana kembali menurunkan suku bunga Fed fund kemungkinan tidak jadi, karena menguatnya dolar AS terhadap mata uang utama Asia sejak pekan lalu, meski saat ini terkoreksi, katanya. (*)

Copyright © ANTARA 2007