New York (ANTARA News) - Bayi-bayi yang terlahir dari orang tua perokok di dalam air seninya (urin) ditemukan produk samping nicotine, cotinine, yang besarnya lima kali lipat dibandingkan dengan bayi-bayi terlahir dari orang tua bukan perokok, demikian laporan para ilmuwan di Inggris, Senin. Cotinine dapat membahayakan jantung dan pembuluh darah dengan meningkatkan tekanan darah, kata Dr.M P.Wailoo dari University of Leicester, Inggris yang terlibat aktif dalam penelitian tersebut kepada Reuters. Senyawa tersebut merupakan salah satu produk sampingan nicotine yang amat berbahaya yang ditemukan dalam darah perokok atau keturunannya pada usia sangat dini, di mana mereka belum siap untuk menerima perawatan detoksifikasi dengan menggunakan sejumlah peralatan. Wailoo dan rekan-rekannya mengukur jumlah cotinine di dalam air seni 71 bayi dengan orang tua perokok dan 33 bayi dari orang tua yang bukan perokok pada saat usia bayi-bayi tersebut sekitar 10 hingga 12 pekan. Rata-rata kandungan cotinine mencapai 5,58 kali lebih tinggi ditemukan pada bayi yang salah satu orang tuanya perokok dibandingkan dengan bayi-bayi yang orang tuanya bukan perokok, kata Wailoo, dan sejawatnya yang mengirimkan artikelnya ke arsip penyakit anak (Archives of disease in Childhood). Memiliki ibu yang perokok merupakan faktor penentu utama bayi memiliki kandungan senyawa cotinine yang tinggi dalam air seninya yang dapat meningkatkan empat kali lipat, demikian temuan mereka. Sementara itu, bayi yang ayahnya perokok meningkatkan kandungan senyawa cotinine dalam air seninya menjadi dua kali lipat. Para peneliti juga menemukan bahwa bayi yang tidur satu tempat tidur dengan orang tua yang perokok cenderung memiliki kandungan cotinine yang lebih tinggi . Selain itu, mereka menemukan, tingkat cotinine umumnya lebih tinggi pada saat cuaca lebih dingin, di mana para orang tua kemungkinan lebih besar merokok di luar ruangan. Hasil temuan tersebut memperlihatkan kecenderungan bayi untuk menjadi perokok pasif kelas berat dari orang tua yang perokok. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007