Kabul, Afghanistan (ANTARA) - Imam dan khatib di masjid dan tempat lain keagamaan di Afghanistan baru-baru ini mengatakan perdamaian dan perujukan adalah keperluan.

Mereka meminta kelompok bersenjata agar menerima seruan rakyat bagi kerja sama guna memulihkan perdamaian di negeri itu, yang sudah bertahun terjerumus ke dalam perang dan pertumpahan darah.

Menurut laporan Kantor Berita Afghanistan, Bakhtar --yang dipantau Antara di Jakarta, Senin siang, para imam dan khatib tersebut secara mendesak menyatakan bahwa perang saat ini di Afghanistan tidak bisa dibenarkan dengan alasan apa pun.

"Perdamaian adalah ajaran yang disampaikan Tuhan. Untuk itu, ada banyak ayat Al-Quran yang mendesak diwujudkannya perdamaian dan kompromis di kalangan umat Muslim. Nabi Besar Muhammad SAW telah memberikan nilai yang sangat tinggi bagi perdamaian dan kompromi dan menyebutnya nilai terbaik amal kebajikan dan pengabdian," kata mereka.

Mereka juga mengatakan Islam adalah ajaran kesejahteraan dan kedamaian, ajaran untuk mencintai manusia, dan memberikan nilai yang sangat tinggi bagi nyawa manusia.

"Jika kita sedikit saja mempelajari ajaran Islam, kita akan mengetahui bahwa perdamaian, keamanan dan penolakan terhadap perbuatan jahat adalah prioritas utama ajaran para nabi terutama ajaran Nabi Besar Muhammad SAW," kata mereka. "Al-Quran sebagai Kita Suci dan ajaran buat manusia tak pernah memerintahkan perang, pembunuhan dan pengrusakan, malah mengajarkan kemanusiaan, pengakuan diri, penyembahan Allah, kebajikan, menghindari peran serta pertumpahan darah."

Menurut ajaran Islam, membunuh satu manusia di luar hukum sama dengan membunuh seluruh manusia dan menyelamatkan satu manusia sama dengan menyelamatkan seluruh manusia. "Tapi hari ini, perang di Afghanistan adalah perang sesama Muslim, padalah membunuh sesama Muslim dilarang dalam Islam. Jadi, lebih baik bertindak, sejalan dengan ajaran Tuhan --yang menyerukan perdamaian, kesejahteraan dan menyelesaikan perbedaan pendapat kita sejalan dengan ajaran dan panduan hukum Islam dan hukum lain," kata mereka.

"Persekongkolan lingkaran tertentu di negeri tersebut mesti dicegah dan kita tidak membiarkan orang asing menggunakan negeri kita sebagai ajang perang perwalian mereka, dan mewujudkan gencatan senjata selain mencegah jatuhnya korban jiwa lagi, menyediakan kondisi saling percaya yang mencegah pembunuhan rakyat yang tak berdosa dan kehancuran lebih jauh negeri kita. Kami berharap kelompok bersenjata yang saling bertikai, jika mereka adalah orang Afghanistan, menentang perang dan mengganti perang yang saat ini menghancurkan negeri ini dengan perdamaian," kata mereka.

Sumber: Bakhtar News Agency
 

Penerjemah: Chaidar Abdullah
Editor: Eliswan Azly
Copyright © ANTARA 2019