Jakarta (ANTARA) - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Bunsar Pandjaitan menggalang dukungan dari berbagai pemangku kepentingan dari kalangan pemerintah, komunitas dan "influencer" media sosial untuk mendukung kampanye nasional Indonesia Bersih.

Pertemuan dengan para pemangku kepentingan ini di Jakarta, Senin, merupakan upaya untuk melibatkan masyarakat dalam aksi nyata mendukung Gerakan Nasional Indonesia Bersih yang bakal digelar bertepatan dengan hari bebas kendaraan di kawasan Thamrin, Minggu (28/4).

"Jadi saya minta kepada teman-teman, adik-adik sekalian jadi apapun yang kita buat, kalau sampah masih bertebaran nggak ada proses akhir itu akan repot," katanya dalam siaran pers di Jakarta, Senin.

Kepada para undangan itu, Luhut meminta dukungan agar sama-sama bekerja keras mengurangi dan mengelola sampah terutama sampah plastik.

Ia menyebutkan saat ini orang-orang sudah mulai meninggalkan sedotan plastik. Ia berharap kebiasaan tersebut bisa dilakukan bersama-sama sehingga dampaknya terhadap lingkungan dapat lebih terasa.

Namun demikian, Luhut mengingatkan agar masyarakat dapat mencari jalan tengah yang dapat mengurangi sampah plastik tetapi tidak membunuh produsen plastik.

"Lalu, kurangi botol plastik, tapi tidak dibunuh. Mereka tetap harus hidup. Nah di sinilah kita cari equilibriumnya, keseimbangannya, jadi ada daur ulang 3R itu. 'Reduce, Reuse' dan 'Recycle'," katanya.

Untuk mengurangi penggunaan sampah plastik, Luhut mendorong peran masyarakat dan pemerintah mulai dari tingkat sekolah dasar hingga menengah.

Di sisi lain, Menko Luhut mengatakan pemerintah sedang melakukan proses harmonisasi perundang-undangan mengenai sampah.

"Dalam ratas hari ini, Presiden Joko Widodo menegaskan bahwa dirinya ingin kabinet kerja bekerja maksimal hingga tahun terakhir, antara lain dengan melakukan harmonisasi peraturan perundang-undangan yang tumpang tindih termasuk mengenai sampah," kutipnya.

Dia berharap apabila peraturan sudah diharmonisasi maka satu peraturan dapat diberlakukan di semua daerah.

"Sehingga bisa 'one for all', tidak lagi terjadi seperti yang sekarang ini," tambah dia.

Pada kesempatan yang sama, Deputi Bidang Koordinasi SDM, Iptek dan Budaya Maritim Kemenko Kemaritiman Safri Burhanuddin menjelaskan bahwa Gerakan Indonesia Bersih adalah gerakan moral untuk mengubah cara pandang masyarakat agar membuat Indonesia menjadi lebih bersih.

Untuk mewujudkan hal tersebut, lanjutnya, pemerintah mengundang masyarakat agar ikut dalam aksi nyata dalam rangka kampanye Gerakan Indonesia Bersih pada tanggal 28 April mendatang.

"Gerakan ini merupakan gerakan publik, kita tidak akan menggunakan logo kementerian tapi kita akan pakai logo dan maskot Gerakan Indonesia Bersih," bebernya.

Gerakan Indonesia Bersih ini akan dimulai pada pukul 06.00-08.00 WIB di depan kantor Kemenko Bidang Kemaritiman, Jakarta.

Baca juga: PUPR dukung gerakan Indonesia Bersih dengan bangun TPA

Pewarta: Ade irma Junida
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2019