Jakarta, 21 November 2007 (ANTARA) - Efisien, cepat, tepat dan akurat, itulah manfaat data geospasial untuk pengambilan keputusan. Data geospasial yang memberikan informasi tentang keruangan, sangat bermanfaat untuk melakukan tindakan cepat dan tepat untuk penanggulangan bencana alam. Contohnya, bahaya banjir yang mengancam Jakarta dan sekitarnya, dapat dievaluasi dan dikalkulasi dengan cepat jika diketahui wilayah yang terancam, seberapa luas areanya, bagaimana dengan ketinggian daerah itu, jumlah penduduknya, masuk ke dalam administrasi mana, dan seterusnya. Sehingga, satgas penanggulangan bencana dapat melakukan pemodelan melalui beberapa skenario, jika terjadi limpasan air yang dapat menyebabkan banjir. Selanjutnya dapat dilakukan evaluasi, rencana evakuasi, menghitung logistik yang akan diperlukan, dan seterusnya. Begitu besarnya manfaat data geospasial, tidak hanya untuk bencana alam. Data geospasial juga dapat digunakan untuk memecahkan masalah kemiskinan, persebaran wabah flu burung, kemacetan lalu lintas, dan sebagainya. Jadi, sepantasnya jika data geospasial telah menjadi kebutuhan berbagai kalangan, baik pemerintah, swasta maupun individu. Seiring dengan itu, teknologi geospasial pun berkembang dengan pesat. Searah dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi (ICT-Information and Communication Technology), teknologi geospasial semakin dekat dengan masyarakat. Tidak dipungkiri lagi, kita dapat mengetahui lokasi secara tepat, berdasar koordinat geografis, dengan memanfaatkan teknologi GPS (Global Positioning Systems) yang merupakan salah satu bagian dari fitur telepon seluler. Masyarakat pun semakin dekat dengan data geospasial melalui fasilitas-fasilitas internet seperti Google Earth, Google Map, Microsoft Encarta dan lainnya. Sehingga, mereka dapat mencari suatu lokasi dengan cepat dan memiliki gambaran terhadap wilayah tersebut. Namun, di balik itu semua ada suatu infrastruktur yang sangat besar untuk mendukung berbagai layanan tersebut. Infrastruktur tersebut berisi tentang data geospasial yang dibangun secara bersama-sama oleh berbagai sektor. BAKOSURTANAL sebagai instansi pemerintah yang bertanggung jawab sebagai penyedia simpul jaringan informasi geospasial, berusaha menjembatani antar berbagai sektor, dan antara penyedia dan pengguna data geospasial. Berpijak pada Perpres 85 Tahun 2007 tentang Jaringan Data Spasial Nasional, BAKOSURTANAL mengembangkan kerjasama dengan berbagai instansi, baik pemerintah, industri maupun akademi. Wujud komitmen kerjasama itu akan dapat disaksikan pada hari Rabu, 21 November 2007, di Kantor Kementerian Negara Riset dan Teknologi, Jakarta Pusat. BAKOSURTANAL akan membuat kesepakatan dengan 3 (tiga) perguruan tinggi, yaitu ITB (Institut Teknologi Bandung), ITS (Institut Tenologi Sepuluh Nopember, Surabaya), dan Universitas Pakuan. Tujuan kerjasama dengan ketiga peruguran tinggi, yaitu: a) mengoptimalkan penerapan dan pengembangan teknologi yang diperlukan untuk menunjang pembangunan nasional, b) menghasilkan tenaga-tenaga ahli dalam penelitian yang memenuhi tuntutan pembangunan nasional. Ruang lingkup kerjasama tersebut adalah (a) pendidikan dan pelatihan, (b) penelitian, dan (c) pengkajian dan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi khususnya yang terkait dengan data spasial. Di waktu yang sama, BAKOSURTANAL juga akan menandatangani komitmen dengan Direktorat Jenderal Sumberdaya Air Departemen PU, dan Deputi Bidang Sistem Data dan Informasi BMG. Komitmen ini ditujukan dalam rangka memperkuat penanganan masalah bencana alam, khususnya banjir dan longsor yang diakibatkan oleh peningkatan curah hujan pada akhir-akhir ini. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi: - Ibu. Henny Lilywati, Telp. No. 021-87994762 - Bpk. Aris Poniman, Telp. No. 021-8757636

Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2007