Jakarta (ANTARA) - Cendekiawan Muslim Prof Komarudin Hidayat mengatakan pentingnya pemeriksaan kesehatan bagi anggota kelompok penyelenggara pemungutan suara (KPPS) agar memastikan kondisi mereka prima untuk menjalankan tugas dalam penyelenggaraan pemilihan umum (pemilu).

"Pemeriksaan kesehatan itu penting," kata Komarudin yang merupakan mantan rektor Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah kepada Antara, Jakarta, Selasa.

Selain itu, pelatihan bagi anggota KPPS juga harus ditingkatkan karena sebagian anggota KPPS juga tidak begitu paham aturan pemilihan umum agar dapat mengatasi ketegangan ketika pemungutan suara berlangsung.

"Tapi kan memang kualitas semakin ke bawah itu kan tingkat pendidikan ekonomi KPPS-kan semakin rendah dan mereka kan sebagian 'volunteer' (sukarelawan) atau kerja musiman, itu kan semacam kerja musiman atau 'volunteer' mereka itu, ada dua kemungkinan satu kinerjanya tidak bagus, karena hanya musiman kedua ada yang bagus tapi tidak sesuai 'income'-nya (pendapatan)," ujarnya.

Sebelumnya, Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Arief Budiman mengatakan hingga Senin (22/4) malam, jumlah petugas kelompok penyelenggara pemungutan suara (KPPS) yang meninggal sebanyak 91 orang tersebar di 19 provinsi dan 374 petugas sakit.

Menurut Komarudin, santunan kepada keluarga dari anggota KPPS yang meninggal harus diberikan. Sementara perawatan kesehatan bagi anggota KPPS yang sakit juga harus dipastikan.

17 April 2019 telah menjadi momentum bersejarah bagi warga Indonesia untuk merayakan pesta demokrasi karena diadakannya pemilihan umum untuk memilih presiden dan wakil presiden, anggota legislatif termasuk anggota DPR, DPRD Provinsi, DPRD Kabupaten/kota dan DPD.
 

Pewarta: Martha Herlinawati S
Editor: Yuniardi Ferdinand
Copyright © ANTARA 2019