Kairo (ANTARA) - Konferensi Tingkat Tinggi Afrika di Kairo sepakat memberi waktu lebih lama kepada dewan militer berkuasa Sudan  untuk mewujudkan reformasi demokrasi, kata Presiden Mesir Abdel Fattah al-Sisi, Selasa.

Keputusan tersebut tampaknya memperpanjang batas waktu 15 hari, yang ditentukan Uni Afrika pekan lalu agar Dewan Militer Peralihan Sudan (TMC) menyerahkan kekuasan kepada warga sipil atau dikeluarkan dari Uni Afrika. TMC mengambil alih pemerintahan setelah Presiden Omar al-Bashir digulingkan pada 11 April.

Berbicara di akhir pertemun puncak, yang dihadiri sejumlah kepala negara Afrika, Sisi mengatakan bahwa pertemuan tersebut sepakat penya tentang pentingnya menangani situasi di Sudan dan menerapkan sistem demokrasi yang komprehensif.

Negara anggota sepakat memberikan "waktu lebih lama" untuk menjalankan langkah-langkah tersebut dengan bantuan Uni Afrika, kata Sisi dalam sambutan penutupnya di KTT

TMC mendapat tekanan dari para demonstran agar segera menyerahkan kekuasaan kepada pemerintah sipil. TMC menyatakan pihaknya ingin mengawasi masa peralihan hingga dua tahun, namun bersedia bekerja dengan pemerintah sipil yang terdiri atas para teknokrat.

Sumber: Reuters

Baca juga: Dewan Militer Sudan cabut pembatasan atas media
Baca juga: Arab Saudi dukung langkah dewan militer Sudan

Penerjemah: Asri Mayang Sari
Editor: Maria D Andriana
Copyright © ANTARA 2019