Ambon (ANTARA News)- Pangdam XVI/Pattimura, Mayjen TNI. Rasyid Qurnuen Aquari, menjamin TNI-AD siap mendukung pengamanan hasil Pilkada Maluku Utara(Malut) paska penetapan KPU Pusat yang memutuskan Abdul Gafur - Aburahim Fabanyo memenangkan "pesta demokrasi" tersebut. "Kami diminta Polda Malut untuk membantu pengamanan paska Pilkada yang ditindaklanjuti dengan mengerahkan 732 prajurit guna mengamankan daerah-daerah dinilai rawan kemungkinan terjadi tindakan kriminal dari ekses penetapan KPU Pusat," katanya, di Ambon, Sabtu. Hanya saja, Pangdam Pattimura, menginginkan masyarakat maupun simpatisan dan pendukung kandidatnya yang tidak puas dengan hasil penetapan KPU Pusat hendaknya tidak tersulut emosional sehingga melakukan tindakan-tindakan dikhawatirkan mengarah ke anarkis. "Silakan sekiranya tidak puas terhadap penetapan hasil Pilkada, tetapi hendaknya disalurkan sesuai prosedur hingga proses hukum, agar tidka terjadi ekses terhadap stabilitas keamanan di Malut," ujarnya. Oleh karena itu, ia berjanji untuk bertindak tegas terhadap siapa pun juga yang melakukan tindakan anarkis karena pasti berdampak terhadap stabilitas keamanan dengan konsekuensi mengganggu bidang-bidang lainnya. "Tindakan tegas tanpa "pilih kasih" dikenakan terhadap siapa pun yang melakukan tindakan anarkis,"tegasnya. Pangdam XVI yang mantan Danjen Kopassus iTNI-AD tu sebelumnya telah membantah isu yang dikembangkan oknum tidka bermoral bahwa TNI-AD "terlibat" dalam Pilkada Malut. KPU Pusat di Jakarta, Kamis( 22/11) memutuskan Abdul Gafur - Aburahim Fabanyo memenangkan Pilkada Malut yang meraih 181.889 suara, menyingkirkan saingan berat Gubernur setempat periode 2002-2007, Thaib Armaiyn dan Gani Kasuba memperoleh 179.020 suara. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007