Mataram (ANTARA News) - Gempa bumi berkekuatan 6,7 pada skala Richter (SR) yang terjadi Senin (26/11) di perairan laut Kabupaten Dompu, Nusa Tenggara Barat (NTB), mengakibatkan dua orang meninggal dunia dan belasan lainnya dirawat akibat menderita luka-luka. Wakil Ketua I Satuan Pelaksana Penanggulangan Bencana Alam (Satlak PBA) Kabupaten Dompu, Letkol Inf Kusdiro, ketika dihubungi dari Mataram, Senin pagi, mengatakan kini Satlak PBA Dompu tengah mendata bangunan yang rusak dan kemungkinan korban lainnya. Berdasarkan data sementara kerusakan tercatat belasan rumah rusak berat dan ringan, terutama yang berlokasi di Kecamatan Kilo atau 60 kilometer dari Dompu. Sementara korban, yakni seorang di antaranya adalah balita yang meninggal pada gempa pertama dan satu lainnya dewasa pada gempa kedua. Mereka warga Kecamatan Kilo, Dompu, yang kebetulan lokasinya berada dekat laut dan pusat gempa. "Dari 18 rumah yang mengalami kerusakan, beberapa di antaranya roboh," kata Kusdiro yang juga Dandim Dompu. Berdasarkan keterangan dari Stasiun Meteorologi Bandara Selaparang Mataram, pada malam itu terjadi empat kali gempa, pertama pada pukul 00.02 Wita dengan kekuatan 6,7 SR dan pusat gempa di Laut Dompu pada kedalaman 50 kilometer. Gempa kedua tejadi pada pukul 00.52 Wita dengan kekuatan 4,9 SR pada kedalaman 66 kilometer selatan Dompu, disusul gempa ketiga pada pukul 01.15 Wita kekuatan 5 SR pada kedalaman 50 kilometer posisi 44 kilometer laut Dompu. Terakhir guncangan gempa terjadi pada pukul 03.53 Wita dengan kekuatan paling besar yakni 6,8 SR dengan posisi 48 kilometer barat laut Dompu dengan pusat dikedalaman 15 kilometer dasar laut. Gempa terakhir dilaporkan berpotensi tsunami dan telah disampaikan peringatan dini melalui seluruh stasiun siaran televisi, namun hingga kini informasi tidak sampai terjadi tsunami. Guncangan gempa di Dompu itu juga dilaporkan dirasakan warga Bima yang wilayah bertetangga dengan jarak sekitar 40 kilometer. Selain itu, kendati jaraknya cukup jauh dengan pusat gempa di Dompu, diinformasikan sejumlah warga Kecamatan Maluk, Kabupaten Sumbawa Barat, pada pukul 04.00 Wita sempat lari ke atas gunung menyusul adanya peringatan dini BMG yang disiarkan melalui stasiun televisi. Menurut seorang warga, guncangan gempa terutama yang besar begitu terasa di Maluk yang lokasinya memang berada di dekat pantai, namun hingga kini belum ada informasi mengenai korban jiwa maupun kerusakan bangunan. (*)

Pewarta:
Copyright © ANTARA 2007