Manila (ANTARA News) - Angkatan Udara Filipina menyatakan telah kehilangan satu pesawat dengan dua pilotnya pada Senin di lepas pantai barat negara itu di tengah cuaca badai, kata seorang pejabat setempat. Pesawat yang hilang itu jenis pesawat latih jet S211 buatan pabrik Aermacchi, dan termasuk salah satu dari dua pesawat yang tinggal landas dari sebuah pangkalan udara di Kota Puerto Princesa, 600 km barat daya Manila, untuk melakukan patroli keamanan. "Hanya satu yang kembali setelah misi itu," kata Letjen Horacio Tolentino, Panglima Angkatan Udara Filipina. Tolentino mengatakan, pesawat-pesawat melakukan "operasi-operasi keamanan maritim" di Pulau Kalayaan, satu daerah yang merupakan bagian dari gugusan pulau-pulau Spratly. Ia mengatakan, angkatan udara melakukan satu misi pencarian dan pertolongan bagi pesawat yang hilang. Filipina barat dilanda angin kencang akibat topan Hagibis yang kembali ke Filipina, Senin setelah menewaskan 13 orang di negara itu pekan lalu. Jalur pelayaran penting yang membentang di kepulauan Spratly di Laut China Selatan dan diperkirakan kaya minyak, sumber-sumber laut dan mineral. Kepulauan itu diklaim seluruh atau sebagian oleh China, Filipina, Taiwan, Brunei Darussalam, Malaysia dan Vietnam. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007