Ponorogo (ANTARA News) - Ratusan mahasiswa Universitas Islam Sunan Giri (Unsuri) dan Institut Agama Islam Riyadatul Mujahidin Ponpes Walisongo, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, Senin berunjuk rasa mengecam Pemerintah Malaysia yang mengklaim kesenian reog. Para pengunjuk rasa tersebut melakukan long march mulai dari kampus Unsuri menuju alun-alun kota dan dilanjutkan ke Gedung DPRD Kabupaten Madiun dengan membawa sejumlah tulisan berisi kecaman terhadap Pemerintahan Malaysia. Selain itu, mereka juga membakar dua bendera Malaysia. Koordinator aksi, Fahrizal, mengatakan pembakaran bendera tersebut dilakukan sebagai bentuk kekecewaan mahasiswa selama ini terhadap Pemerintah Malaysia yang melakukan penjiplakan terhadap tarian Reog yang selama ini menjadi warisan leluhur masyarakat Ponorogo. "Hal ini sudah sangat keterlaluan karena setelah gagal mengklaim lagu daerah rasa Sayange beberapa waktu lalu, kini pihak Malaysia kembali mengklaim tarian kesenian reog asal Ponorogo," katanya. Untuk itu, kami meminta kepada pemerintah setempat untuk tegas menyikapi persoalan ini dan diharapkan bisa segera mencari tahu alasan pemerintah Malaysia mengklaim reog asli Ponorogo tersebut. Salah seorang seniman Reog Ponorogo, Sodik, mendukung perjuangn para mahasiswa Unsuri dan Institut Agama Islam Riyadatul Mujahidin Ponpes Walisongo itu. Ia mengatakan hanya dengan kata "lawan" kepada Pemerintah Malaysia untuk menyelesaikan masalah tersebut melalui jalur hukum. Menaggapi hal itu, wakil ketua DPRD Kabupaten Ponorogo, Boking Hasan, akan menyampaikan aspirasi para pengnjuk rasa itu dengan menyampaikanya ke pemerintah daerah dan pusat. "Kami akan sampaikan aspirasi tersebut agar pemerintah bertindak tegas menyelesaikan persoalan tersebut," katanya.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007