Jakarta (ANTARA News) - Anggota Komisi I DPR RI dari Fraksi Partai Damai Sejahtera, Jeffrey Massie, memperkirakan masalah pelanggaran HAM di Indonesia akan semakin menjadi isu yang hangat atau menjadi perhatian di era kepemimpinan Perdana Menteri Australia yang baru Kevin Rudd. "Menjadi salah satu ciri kepemimpinan Partai Buruh yang mengusung Kevin Rudd, isu HAM, demokratisasi dan persoalan-persoalan diskriminasi antar komunitas, bakal menjadi fokus mereka," katanya kepada ANTARA, di Jakarta, Selasa. Dalam pemilu Australia baru-baru ini, Kevin Rudd dari Partai Buruh menjadi Perdana Menteri ke-26 menggantikan John Howard dari Koalisi Nasional-Liberal yang berkuasa empat periode. "Sebaliknya, di dalam negeri mereka sendiri saya yakin penanganan masalah keamanan seperti kasus terorisme belum tentu membaik. Soalnya, komitmen Kevin Rudd untuk hal ini belum jelas," ujarnya lagi. Sebelumnya, Ketua Komisi I DPR RI, Theo L Sambuaga, menyatakan, pihaknya menyambut hangat kemenangan Kevin Rudd, karena sebagaimana ciri partainya sosok mantan diplomat ini lebih sensitif terhadap aspirasi Indonesia. Politisi Partai Golkar ini menambahkan, salah satu ciri utama Partai Buruh selama ini ialah lebih akomodatif terhadap negara berkembang, termasuk dan terutama Indonesia. "Partai Buruh selama ini dalam menjalankan politik luar negerinya lebih akomodatif terhadap prinsip-prinsip yang diperjuangkan negara berkembang, baik dalam bidang ekonomi, politik, keamanan. Itu menguntungkan Indonesia," katanya. Oleh sebab itu, kata Theo L Sambuaga, hubungan RI-Australia di era Perdana Menteri Kevin Rudd akan lebih produktif dan positif. "Memang hubungan RI-Australia selama ini menghadapi `up and down` (naik dan turun) sebagai tetangga. Tetapi saya kira dengan kepemimpinan Kevin Rudd dengan Partai Buruh-nya, akan lebih baik. Dia akan menjalin hubungan yang lebih hangat dan saling membutuhkan," katanya. Alasannya, lanjut Theo L Sambuaga, Partai Buruh lebih progresif dalam memperjuangkan persahabatan kedua negara. "Ada pengalaman menarik dan amat berharga sewaktu Perdana Menteri Australia dipegang (Paul) Keating yang juga dari Partai Buruh. Terjadi hubungan yang sangat berharga dan produktif," katanya. Tetapi, Theo Sambuaga tidak mengatakan tak akan ada lagi potensi persoalan di antara kedua negara. "Saya kira tetap akan ada. Namanya dua negara bertetangga, (tentu) punya kepentingan-kepentingan bersinggungan. Tetapi yakinlah, kita mempunyai kepentingan-kepentingan bersama," ujarnya. Dalam pandangan Theo Sambuaga, untuk mengatasi permasalahan yang ada maka diperlukan dialog. "Di bawah PM Kevin Rudd, dialog pasti lebih menonjol. Apalagi dia ini berlatar belakang sebagai diplomat, sehingga dalam menyelesaikan masalah itu selalu setidak-setidaknya arogansinya berkurang," kata Theo Sambuaga.(*)

Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2007