Denpasar (ANTARA News) - Menteri Kehutanan MS Ka`ban Msi menyatakan, Indonesia memiliki peran penting dalam isu perubahan iklim global dengan menyediakan jasa lingkungan berupa penyerapan emisi karbon dari hutan yang ada. Namun terjadinya deforestasi dan degradasi hutan di Indonesia juga dianggap sebagai sumber emisi karbon karena melepas CO2 ke atmosfer, kata menteri dalam sambutannya dibacakan Asisten Ekonomi Pembangunan (Ekobang) Pemkab Badung, I Wayan Suambara SH, MM, Selasa. Menteri Kehutanan pada acara Pelaksanaan Gerakan Bakti Penghijauan dan Konservasi Alam Nasional Kabupaten Badung, Bali, tahun 2007 menyebutkan hutan Indonesia yang luasnya 120,3 juta hektar, diyakini mampu menyerap emisi (gas buang) secara signifikan, Gerakan Nasional Rehabilitasi Hutan dan Lahan (GERHAN) di Badung ini dipusatkan di Desa Belok Sidan, Kecamatan Petang, 45 km utara Denpasar, dengan memperbanyak penanaman pohon dan tanaman penghijauan bersama masyarakat. Untuk mendukung program tersebut pelaksanaan Gerakan Nasional Rehabilitasi Hutan dan Lahan di Kabupaten Badung dilaksanakan sejak tahun 2004 dengan alokasi kegiatan diantaranya reboisasi hutan lindung, pembuatan hutan rakyat. Sedangkan sasaran untuk kegiatan ini adalah mengkonservasi dan memulihkan lahan krisis. Dari tahun 2004 hingga 2007 telah ditanam sebanyak 1.600.175 batang pohon untuk mengkonservasi lahan seluas 2.709,434 Ha dari 18.610 Ha lahan kritis di Badung. Hal itu dilakukan, menurut Asisten Ekobang, Wayan Suambara, mengingat tantangan lingkungan hidup kedepan paling berat akan dialami umat manusia di muka bumi menyusul terus terjadinya pemanasan global yang menyebabkan terjadinya perubahan iklim. Terjadinya pemanasan global yang terlampau ekstrim adalah akibat pembakaran bahan bakar fosil terutama batu bara, minyak bumi dan gas alam yang berlebihan. Pembakaran tersebut melepas gas-gas berbahaya ke atmosfir bumi. Gas-gas berbahaya yang lepas ke atmosfir bumi, diantaranya karbon dioksida (CO2), disebut sebagai gas rumah kaca (GRK). Salah satu upaya umat manusia untuk mengurangi efek rumah kaca adalah memperbanyak penyerapkan emisi karbon, yakni dengan memperbanyak pohon dan melakukan penghijauan secara besar-besaran.(*)

Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2007