Annapolis (ANTARA News) - Arab Saudi menyerukan pada Israel untuk memulai cepat pembicaraan perdamaian dengan Suriah dan Libanon menyusul diumumkannya bahwa pembicaraan Israel-Palestina akan dimulai lagi dengan segera. "Kami datang untuk mendukung dilancarkannya pembicaraan yang serius dan terus antara Palestina dan Israel yang akan membicarakan semua masalah inti dan status akhir," Menlu Arab Saudi Pangeran Saud al-Faisal mengatakan pada konferensi Timur Tengah di Annapolis. "Pembicaraan itu harus diikuti dengan dilancarkannya jalan Suriah dan Libanon selekasnya," ia mengatakan, menurut salinan dari pidatonya yang dileluarkan oleh kedutaan besar Arab Saudi di Washington. Para pemimpin AS, Israel dan Palestina setuju pada konferensi itu untuk memulai pekerjaan dengan segera guna mencapai perjanjian damai 13 bulan yang akan menciptakan negara Palestina. Arab Saudi, kaliber berat diplomatik Arab dengan hubungan dekat dengan AS, merupakan kekuatan pendorong di balik prakarsa perdamaian Arab yang menawari Israel hubungan normal dengan semua negara Arab jika negara itu mundur dari semua tanah Arab yang mereka duduki pada 1967. Suriah dan Libanon merupakan negara garis depan yang secara resmi masih berperang dengan Israel. Pembicaraan Suriah-Israel macet pada tahun 2000 karena masalah masa depan Dataran Tinggi Golan yang direbut oleh Israel dalam perang 1967, demikian laporan Reuters. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007