Sumenep (ANTARA News) - Air laut pasang yang terjadi Senin hingga Selasa malam kemarin di kepulauan Sapeken, Sumenep, Madura, Jawa Timur, telah menenggelamkan pasar Sapeken dan 20 rumah warga di kepulauan Masalembu. Anggota DPRD Kota Sumenep, Badrul Aini, di Sumenep mengatakan, pasar Sapeken hingga Rabu (28/11) ini, masih terendam air laut. Akibatnya, aktivitas perekonomian warga setempat macet total. "Air laut pasang tahun ini lebih besar dari tahun-tahun sebelumnya," kata Badrul. Bahkan rumah warga, sambungnya, juga sempat terendam air laut dan membuat panik warga pesisir di kepulauan Sapeken. Ketinggian air laut ketika pasang, kata dia, mencapai lima meter, sehingga pulau Tanjung, Sarendang dan pulau Keok nyaris tenggelam. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut, tapi masyatakat saat ini tetap was-was dan berjaga-jaga air laut kembali pasang. Hal serupa juga terjadi dikepulauan Masalembu, Sumenep. Menurut anggota DPRD Sumenep asal Masalembu, Moh Yusuf saat air laut pasang sedikitnya 20 rumah penduduk di pesisir tenggelam dan banyak ternak ayam dan sapi yang ikut hanyut serta mati. Terparah, kata dia, air laut pasang terjadi di Dusun Mandar, Sukajeruk, Masalembu. Ia mengusulkan, untuk menanggulangi air laut pasang hingga menimpa rumah warga pesisir, Pemkab Sumenep harus memprogramkan pembangunan tangkis laut secepat mungkin. Sebab, tidak menutup kemungkinan bencana serupa bakal terjadi kembali.(*)

Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2007