Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah tengah mengkaji penerapan tarif listrik lebih tinggi bagi pelanggan rumah tangga tergolong mewah yang berlebihan menggunakan daya listrik. Menteri ESDM Purnomo Yusgiantoro dalam rapat kerja dengan Komisi VII DPR di Jakarta, Rabu mengatakan, langkah itu merupakan salah satu skenario mengurangi subsidi BBM dan listrik menyusul tingginya harga minyak dunia sekarang ini. "Mereka ini akan dikenakan disinsentif berupa tarif yang lebih mahal apabila memakai listrik melebihi kuota yang ditetapkan," katanya. Kebijakan itu akan dikenakan hanya pada pelanggan golongan R3 yang memakai daya di atas 6.600 VA. Selama ini, pelanggan R3 dibebankan tarif Rp621 per kWh-nya. Upaya pengurangan subsidi lain, menurut Purnomo, adalah pemakaian lampu hemat energi. Sebagai awalan, lanjutnya, pemerintah akan membagikan lampu hemat energi ini secara gratis kepada masyarakat. Skenario penghematan lainnya adalah dengan memaksimalkan pemakaian minyak bakar (marine fuel oil/MFO) pada pembangkit PT PLN (Persero), pembatasan kendaraan yang memakai premium bersubsidi dengan menggunakan sistem "voucher," dan meluncurkan produk premium beroktan 90. "Kita punya banyak langkah penghematan lainnya, tapi harus dipikirkan dampak sosial dan politiknya," katanya. Purnomo mengatakan, pemerintah masih mempunyai waktu sebulan agar langkah penghematan itu bisa dilakukan mulai 2008.(*)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007