London (ANTARA News) - Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Muhammad Lutfi mengatakan, investor Inggris yang menanamkan modalnya di Indonesia masih tetap berada di posisi kedua setelah Jepang dengan jumlah investasi 35 miliar dolar AS. "Inggris merupakan negara terpenting bagi Indonesia yang sejak tahun 1967 sampai hari ini tetap menduduki posisi dua," ujar Kepala BKPM Muhammad Lutfi kepada ANTARA News di London, kemarin. Kehadiran Kepala BPKM Muhammad Lutfi bersama staf di Kerajaan Inggris dalam rangka promosi investasi kepada para pengusaha Inggris dalam acara "Business Lucheon" yang digelar KBRI dan Perwakilan BKPM London. Selain melakukan promosi investasi di negara Ratu Elizabeth itu, Kepala BPKM sebelumnya juga mengadakan pertemuan dengan para investor di Perancis dan Brusel dan selanjutnya mengadakan pertemuan dengan para investor Jepang di Tokyo. Menurut M Lutfi, investor Inggris yang ada di Indonesia memiliki usaha yang beragam mulai dari perusahaan yang bergerak di bidang teknologi sampai pada batu bara dan minyak kelapa sawit. Diakuinya, meskipun BKPM telah memiliki perwakilan di London, namun dinilai masih sering dikomplain karena kurang melakukan promosi, apalagi dengan adanya undang-undang investasi yang baru BKPM berkeinginan untuk bisa menarik lebih banyak lagi investor dari Inggris. "Kami ingin bisa berbicara lebih banyak dan paling tidak bisa menandingi negara lain seperti Malaysia, Thailand, Vietnam, dan negara lainnya," ujar M Lutfi yang menyebut respon yang diberikan oleh para pengusaha Inggris sangat antusias. Berbicara mengenai Indonesia, M Lutfi mengatakan bahwa bila melihat Indonesia seperti dalam foto, memang banyak kelemahannya, namun bila dilihat seperti dalam sebuah film, justru Indonesia mengalami banyak kemajuan. Banyak hal yang dipertanyakan oleh para pengusaha Inggris yang akan menanamkan modalnya di Indonesia mengenai berbagai hal seperti undang undang tenaga kerja dan juga tumpang tindihnya berbagai peraturan dan juga konsistensi dari berbagai hukum. BKPM berupaya melakukan berbagai terobosan, ujarnya agar dapat menarik lebih banyak lagi investor diantaranya menjelaskan komitmen pemerintah yang ingin Indonesia menjadi negara yang anti korupsi dan menyadari bahwa dengan demikian ekonomi akan lebih baik. Diakuinya pemerintahan saat ini menyadari pentingnya menciptakan kedamaian bagi dunia usaha yang pada akhirnya akan dapat menciptakan lapangan kerja dan tentunya akan mensejahterakan masyarakatnya. Mengenai pertumbuhan investasi asing di Indonesia secara keseluruhan, Muhammad Lutfi mengakui adanya peningkatan yang cukup signifikan yaitu mencapai 176 persen dari 19 dolar miliar hingga 35 miliar dolar AS. Diharapkannya dengan adanya undang undang investasi yang baru dan juga komitmen dari pemerintah ia yakin Indonesia bisa menarik lebih banyak investor dan bisa bersaing dengan negara lainnya seperti Thailand, Malaysia, dan bahkan dengan Vietnam. Sementera guna memberikan pelayanan yang lebih baik, dalam waktu singkat akan dilakukan pelayanan satu pintu bagi investor yang akan menanamkan modalnya di Indonesia, selain memberikan kemudahan juga ada insentif lainnya, demikian Muhammad Lutfi.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007