Kompetensi 'skill' Sarjana Terapan mirip D3, tetapi mereka ditambahi kemampuan manajerial dan 'soft skill' lebih dari D3 karena lulusan Sarjana Terapan dirancang memiliki kemampuan rekayasa teknologi terapan di lapangan
Yogyakarta (ANTARA) - Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada pada Tahun Ajaran 2019/2020 hanya akan menerima mahasiswa untuk Program Studi Sarjana Terapan atau Diploma 4.

"Mulai tahun ini kami hanya akan membuka Prodi Sarjana Terapan," kata Dekan Sekolah Vokasi UGM Wikan Sakarinto saat jumpa pers di Kampus UGM, Yogyakarta, Selasa.

Ia menjelaskan mahasiswa yang saat ini sedang menempuh Program Diploma 3 (D3) tetap diselesaikan hingga lulus. Namun demikian, untuk penerimaan berikutnya hanya akan menerima mahasiswa untuk Prodi Sarjana Terapan.

"Selama ini lulusan D3 kita serapan ke industrinya memang sangat bagus, tetapi kenapa kita menerapkan Sarjana Terapan karena kami ingin memberikan kesempatan karier lebih baik bagi lulusan kami," kata dia.

Oleh sebab itu, kata Wikan, untuk Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB) 2019, Sekolah Vokasi UGM telah menyiapkan 13 program studi terapan, baik dari klaster sains teknologi maupun sosial humaniora.

Ia menyebutkan sembilan Prodi Sarjana Terapan yang baru dipersiapkan, yakni Manajemen dan Penilaian Properti, Perbankan, Akuntansi Sektor Publik, Pengelolaan Arsip dan Rekaman Informasi, Teknologi Rekayasa Mesin, Teknologi Rekayasa Perangkat Lunak, Teknologi Rekayasa Elektro, Teknologi Rekayasa Instrumentasi, dan Kontrol, serta Manajemen Informasi Kesehatan.

Adapun empat prodi di Sekolah Vokasi UGM yang sudah menyelenggarakan Program Sarjana Terapan selama beberapa tahun terakhir, yakni Pembangunan Ekonomi Kewilayahan, Teknik Pengelolaan dan Perawatan Alat Berat, Teknologi Rekayasa Internet, dan Teknik Pengelolaan dan Pemeliharaan Infrastruktur Sipil.

Wikan menjelaskan, Program Sarjana Terapan akan mengaplikasikan 60 persen praktik dan 40 persen teori dalam pembelajarannya. Pada semester terakhir, mereka akan melaksanakan magang di industri, baik di dalam maupun di luar negeri.

Lulusan Sarjana Terapan Sekolah Vokasi UGM, menurut dia, akan dibutuhkan oleh dunia kerja dan industri karena dalam program pembelajarannya dikembangkan dengan kosep "link and match" (keterkaitan dan kesepadanan) antara kampus dan industri.

"Kompetensi 'skill' Sarjana Terapan mirip D3, tetapi mereka ditambahi kemampuan manajerial dan 'soft skill' lebih dari D3 karena lulusan Sarjana Terapan dirancang memiliki kemampuan rekayasa teknologi terapan di lapangan," kata dia.

Untuk Tahun Ajaran 2019/2020, kata dia, Sekolah Vokasi UGM menerima lulusan SMA/SMK/MA dengan kuota 730 hingga 800 mahasiswa baru untuk 13 prodi. Masing-masing prodi akan diisi 30 sampai 40 mahasiswa.

Ia mengatakan PMB Sekolah Vokasi UGM 2019 akan dimulai dengan pembukaan jalur rapor atau Penelusuran Bibit Unggul (PBU). Bagi calon mahasiswa yang berkemampuan secara akademik namun tidak mampu secara ekonomi dapat mendaftar melalui jalur PBU Tidak Mampu (PBUTM).

Selain jalur rapor, calon mahasiswa juga dapat mendaftar melalui jalur Ujian Tulis (Utul) UGM. Calon peserta Utul dapat mendaftarkan diri secara daring di website resmi UGM: um.ugm.ac.id, dengan memilih tiga prodi yang diminati dan syarat telah mengikuti UTBK.

"Adapun jalur terakhir untuk dapat diterima di Sekolah Vokasi UGM yaitu melalui jalur nilai. Calon mahasiswa akan diseleksi berdasarkan hasil nilai Utul UGM dan nilai UTBK. Di jalur terakhir ini peserta dapat memilih dua program studi yang diminati," kata dia.
 

Pewarta: Luqman Hakim
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2019