Banda Aceh (ANTARA) - Perwakilan Keluarga Besar Mahasiswa Aceh (KMA) di Kairo, Mesir, memberikan apresiasi kepada Pemda Aceh atas pemulangan jenazah yang merupakan mahasiswa di provinsi itu hingga ke rumah duka.

"Alhamdulillah, kami mahasiswa Aceh yang ada di Kairo mengucapkan terimakasih ke Pemerintah Aceh karena peduli, terutama masalah pemulangan jenazah teman kami, Muhammad Ikram," ujar anggota Majelis Syura KMA, Munzir di Banda Aceh, Selasa.

Atas bantuan Dinas Sosial Aceh, lanjut dia, maka pihaknya dipermudah dalam pengurusan pemulangan jenazah Muhammad Ikram Zamzami (25), yang meninggal dunia akibat sakit di Rumah Sakit El-Safarat, Mesir, Ahad (21/4).

Ia menilai, kinerja pemerintah di provinsi paling barat Indonesia ini patut diberikan apresiasi karena merespon cepat atas permasalahan yang dihadapi warganya di luar negeri.  

Seperti diketahui, tiga orang mahasiswa Aceh di Mesir mewakili KMA telah menemui Pemerintah Aceh, dan diterima langsung oleh Kepala Dinas Sosial Aceh Alhudri di ruang kerjanya, Banda Aceh, Kamis (25/4).

Selain Munzir, ada juga Ketua KMA Tahun 2018 Thaiburraqi Ananda Hafifuddin, dan Ketua KMA Tahun 2017 Mudatsir.

"Yang membuat kami senang, ketika kami mengadu ke Pemerintah Aceh, seperti mengadu ke orang tua karena langsung ditanggapi, seperti kami mengadu di rumah sendiri. Sekali lagi, kami ucapkan terimakasih yang tak terhingga atas kepedulian kepada umat selama ini. Semoga ke depan ada peningkatan," katanya.

Thaiburraqi mengaku sempat bingung ketika jenazah Ikram tiba di Bandara Sultan Iskandar Muda, Aceh Besar, karena takut tidak ada pihak yang menyambut dan mengurus berbagai administrasi di bandara.

Jenazah Muhammad Ikram Zamzami telah diterbangkan menggunakan kargo pesawat Turkish Airlines dari Kairo-Jakarta pada Ahad (21/3), sedangkan dari Jakarta ke Aceh tiba pada Rabu (24/4).

"Tapi, tidak seperti yang kami bayangkan. Begitu luar biasa penyambutan dilakukan oleh Pemerintah Aceh, dan kami merasa lega. Jenazah diantar hingga ke rumah duka," terangnya.

Kepala Dinas Sosial Aceh, Alhudri mengaku, pemerintah hanya menjalankan kewajiban, dan telah dilakukan sejak jauh-jauh hari. "Itu kewajiban kami pemerintah, sebagai pelayan masyarakat," ujarnya.

Ia mengatakan, seluruh mahasiswa Aceh yang sedang berguru di negeri piramida agar menjaga kekompakan sesama mahasiswa Aceh dan kesehatan dirinya, sehingga tidak terganggu masa belajar demi meraih gelar yang sempurna.

"Masa depan Aceh ada di tangan kalian. Kami Pemerintah Aceh siap membantu, tinggal bagaimana kita menjaga komunikasi antar sesama," kata Alhudri.*


Baca juga: Pemulangan jenazah Ikram mahasiswa Aceh meninggal di Mesir Rabu

 

Pewarta: Muhammad Said
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2019