Kampala (ANTARA News) - Demam berdarah yang menjangkiti 51 orang dan merenggut 16 jiwa di Uganda dipastikan disebabkan oleh virus Ebola, demikian diumumkan Kementerian Kesehatan Uganda. "Wabah penyakit misterius di Bundibugyo kini dipastikan sebagai penyakit Ebola," kata Dr Sam Zaramba, direktur pelayanan kesehatan, dalam sebuah pernyataannya, Kamis (29/11). Korban-korban demam di distrik Bundibugyo di daerah kawasan pergunungan yang berbatasan dengan Republik Demokratis Kongo mulai sakit, dan dalam beberapa kasus meninggal pada Agustus 2007. Para pejabat kesehatan sebelumnya mencurigai mereka terserang Marburg, jenis penyakit yang dijuluki "sepupu dekat" Ebola, yang menjangkiti tiga orang di daerah berbeda Uganda barat sebulan sebelumnya dan menewaskan satu orang. Namun, sampel yang diambil dari korban menunjukkan hasil negatif Marburg. "Sejauh ini, 51 orang telah dilaporkan terjangkit... 16 diantaranya meninggal," kata pernyataan itu. Terakhir kali Uganda diserang wabah Ebola -- penyakit yang membuat pasien seringkali mengalami pendarahan hingga meninggal -- pada 2000 ketika 425 orang terjangkit. Separuh dari jumlah orang yang terserang itu meninggal. Pemerintah menyatakan, mereka mengambil langkah-langkah untuk berusaha dan mengisolasi kasus-kasus yang ada dan mencegah wabah itu semakin meluas. "Satu tim respon diperkuat untuk melakukan pelacakan kontak dan memberikan penyuluhan kepada masyarakat... Semua kontak dekat dari kasus yang dicurigai akan ditindaklanjuti secara cermat," kata Zaramba. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007