Jakarta (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Istana Merdeka, Jumat, menerima kontingen Special Olympics Indonesia (SOIna) yang telah berlaga di Special Olympics World Summer Games (SOWSG) XII pada tanggal 2-11 Oktober 2007 lalu di Shanghai, China, Dengan didampingi oleh Ketua Umum SOIna, Pudji Hastuti, para atlet tuna grahita itu bertatap muka langsung dengan Kepala Negara dan Ibu Negara. Para olahragawan tuna grahita itu berhasil mempersembahkan sembilan medali emas, sembilan medali perak, dan empat medali perunggu dari tiga cabang olahraga yang diikuti, yaitu atletik, bulutangkis, dan tenis meja. "Saya sampaikan bahwa saat ini saya sangat senang atas prestasi anak-anak ini. Ini membuktikan bahwa siapapun bisa berprestasi dan memberikan yang terbaik bagi negara," kata Presiden Yudhoyono yang sore itu mengenakan kemeja batik berwarna merah. Menurut Kepala Negara, dengan adanya keberhasilan itu, maka anak-anak tersebut mempunyai harapan dan bisa berprestasi seperti anak-anak yang lain (anak-anak normal). Presiden juga mengungkapkan rasa terima kasih dan penghargaannya kepada para pelatih, dan seluruh anggota kontingen SOIna serta para pendukung yang telah berpartisipasi, sehingga terwujudnya prestasi yang membanggakan itu. "Dengan tulus saya ucapkan terima kasih dan penghargaan kepada bapak ibu yang telah menjalankan tugas yang amat mulia ini," ujarnya. Lebih lanjut Presiden juga berharap agar prakarsa dari masyarakat luas, pemerintah, dan dunia usaha untuk memberikan perhatian pada anak-anak tuna grahita itu disatukan, karena tidak mungkin pemerintah melakukannya sendiri. "Sering lebih efektif bila dilakukan oleh komunitas masyarakat, dan lebih berhasil bila dunia usaha dengan ikhlas dengan niat yang baik memberikan bantuan, dan siapapun yang memiliki kepedulian dan kecintaan kepada mereka yang ingin diasuh, dibantu, seperti anak-anak kita ini," kata Presiden. Sementara itu Pudji Hastuti mengatakan bahwa SOWSG XII diikuti oleh 7.500 atlet dari 169 negara dan 4.000 relawan. Namun, Indonesia hanya mengirimkan 20 atlet karena sejumlah hambatan yang ada. "Utamanya (hambatan) di dalam jumlah. Jumlah tuna grahita di seluruh Indonesia, menurut estimasi WHO, adalah 3 persen dari total jumlah penduduk, kurang lebih 6 juta. Dimana kalau 50 persen saja maka seharusnya ada 3 juta yang dapat mengikuti pelatihan-pelatihan di SOIna," katanya. Namun, lanjut dia, hingga 2007 SOIna baru bisa menjangkau sekitar 35 ribu atlet dengan target 2010 dapat menjangkau 50 ribu atlet. "Yang ditargetkan oleh International Special Olympic sebenarnya 100 ribu tapi kami tidak mampu," katanya. Menurut dia, 50 ribu atlet tuna grahita itu adalah anak-anak yang akan dipersiapkan SOIna untuk mengikuti "International Special Olympic" di Yunani pada 2011. Tim kontingen Indonesia untuk SOWSG XII itu berjumlah 30 orang, terdiri dari 20 atlet, 8 pelatih, 1 ketua kontingen dan 1 asisten ketua kontingen. Keikutsertaan SOIna dalam SOWSG yang khusus untuk anak-anak tuna grahita itu merupakan yang kelima kalinya, sejak tahun 1991. Turut hadir dalam acar tersebut adalah Menko Kesra, Aburizal Bakrie, Menkes, Siti Fadilah Supari, Mensos, Bachtiar Chamsyah, Menteri Negara Pemuda dan Olahraga, Adhyaksa Dault, Seskab, Sudi Silalahi, dan dua Jubir Presiden, Andi Mallarangeng bersama Dino Patti Djalal. Acara ramah tamah itu ditutup dengan foto bersama. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007