Jakarta (ANTARA News) - Ibu Ani Susilo Bambang Yudhoyono menyatakan perempuan Indonesia siap menjadi ujung tombak dalam mencegah dan mengatasi dampak pemanasan global. Tekad yang mewakili seluruh kaum perempuan di Indonesia itu diungkapkan Ibu Ani saat memimpin gerakan "Perempuan Indonesia Serentak Tanam dan Pelihara Sejuta Pohon", di Bumi Perkemahan Cibubur, Jakarta Timur, Sabtu pagi. Hasil Gerakan Tanam dan Pelihara Sepuluh Juta Pohon ini akan dilaporkan Ibu Ani ke Konferensi PBB tentang Perubahan Iklim (UNFCCC) yang berlangsung di Bali, 3-14 Desember 2007. Disaksikan sekitar 1.000 perempuan dari berbagai elemen masyarakat, Ibu Ani memimpin langsung prosesi penanaman pohon sebanyak 10 juta pohon di seluruh Indonesia yaitu tepat pukul 08.00 WIB, 09.00 WITA, dan 10.00 WIT. Hadir pada acara tersebut Menteri Kehutanan MS Kaban, Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu, Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri Pertanian Anton Apriyantono, Menteri Kesehatan Siti Fadilah Supari, Gubernur DKI Fauzi Bowo. Pada kesempatan itu Ibu Ani Yudhoyono menanam bibit pohon kecapi (sandoricum koetjapie), sedangkan Ibu Mufidah Kalla menanam pohon jamblang (syzygium cumini). Dalam sambutannya, Ibu Ani menjelaskan fenomena perubahan iklim merupakan hasil perbuatan manusia sendiri baik karena dampak membangun maupun kepentingan produksi. Ibu Negara juga menggambarkan, bahwa program menanam pohon apa pun jenisnya dapat membantu mengurangi gas karbon, sehingga derajat suhu yang terus meningkat dapat diatasi. Gerakan ini merupakan kerja sama tujuh organisasi perempuan yaitu Solidaritas Isteri Kabinet Indonesia Bersatu (SIKIB), Kongres Wanita Indonesia (Kowani ), Dharma Pertiwi, Bhayangkari, Dharma Wanita Persatuan, Tim Penggerak PKK, dan Aliansi Perempuan untuk Pembangunan Berkelanjutan (APBB). Gerakan yang juga diikuti Pramuka, organisasi keagamaan, Karang Taruna, TNI dan Polri ini, merupakan realisasi Konferensi Kearifan Lokal Perempuan Indonesia dalam Perubahan Iklim Global, yang mendukung upaya-upaya adaptasi dan mitigasi terhadap perubahan iklim melalui pengembangan sikap arif dan budaya lingkungan hidup dan keluarga yang sehat. Sementara itu, Menteri Kehutanan MS Kaban menyatakan menyambut baik "Gerakan Peremupuan Tanam dan Pelihara Pohon" ini karena dapat membantu program departemennya. "Kita menargetkan menanam lima juta hektar hingga 2009. Sekarang dengan gerakan ini akan ditanam 13 juta pohon yang setara dengan 26.000 hektar. Sehingga saat usia tanaman ini telah 6-7 tahun pohon ini dapat menyerap 200 ton karbon per hektar," kata Kaban. Pada kesempatan itu, Ibu Ani didampingi Ibu Mufidah Kalla melakukan konferensi jarak jauh dengan Ketua Penggerak PKK Propinsi Kalimantan Tengah Ibu Moenartining Teras Narang (Istri Gubernur Kalimantan Tengah), dan Ketua Penggerak PKK Papua Ibu Constantina Suebu yang menanyakan kegiatan tanam pohon tersebut. Program Tanam dan Pelihara Sepuluh Juta Pohon itu, juga ditandai dengan pelepasan 170 burung merpati, dan memperdengarkan lagu-lagu bertema lingkungan hidup ciptaan Ully Harry Rusyadi. (*)

Pewarta:
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2007