Untuk menghindari pemadaman listrik tersebut, PLN Wilayah Sumut telah menyiapkan 134 unit mobil, serta 68 unit motor
Medan (ANTARA) - PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah Sumatera Utara berusaha tidak terjadi pemadaman listrik selama Ramadhan 2019.

"Kita tetap berusaha tidak terjadi pemadaman listrik, karena pastinya akan mengecewakan dan merugikan pelanggan," kata Manajer Komunikasi PLN Wilayah Sumatera Utara Rudi Artono kepada wartawan, di Medan, Jumat.

PLN Wilayah Sumut, menurut dia, tetap berusaha memberikan yang terbaik kepada pelanggan.

Ia menyebutkan, PLN Wilayah Sumut tidak ingin listrik mengalami padam khususnya saat umat Islam melaksanakan shalat Tarawih.

"Untuk menghindari pemadaman listrik tersebut, PLN Wilayah Sumut telah menyiapkan 134 unit mobil, serta 68 unit motor yang disiagakan dengan SOP khusus pada Puasa dan Lebaran," kata Rudi.

PLN UIW Sumatera Utara menyiagakan 2.456 personel agar ibadah Puasa dapat berjalan dengan khusyuk, dan menyiapkan suplai pasokan listrik selama 24 jam nonstop.

Senior Manajer Distribusi PLN UIW Sumut Taufik Hidayat mengatakan pihaknya juga membuat 300 posko siaga dengan 49 orang petugas pekerjaan dalam keadaan bertegangan (PDKB) atau tanpa padam.

Selain itu, menurut dia, menyiagakan petugas yang siap melayani masyarakat dengan senantiasa menjaga keselamatan dan kesehatan selama bertugas.

"Petugas juga diwajibkan memiliki izin kerja dan job safety analysis (JSA) yang telah disetujui oleh atasan/pegawai yang berwenang, memiliki dan menerapkan SOP, serta intruksi kerja secara konsisten, menggunakan alat kerja dan alat komunikasi sesuai standar, memakai APD lengkap yang sesuai dan layak," ujar Taufik.

Ia menyebutkan, setiap petugas juga dipastikan bekerja dalam keadaan sehat jasmani dan rohani, memiliki kompetensi teknis dan K3, mengerti dan memahami bahaya dan risiko dalam pekerjaan, serta memiliki sikap disiplin dan taat pada aturan.

Pasokan listrik sistem Sumbagut memiliki daya mampu sebesar 2.390 MW, dan beban puncak sekitar 2.200 MW, sehingga memiliki cadangan daya sekitar 8-10 persen.

"Selama bulan Ramadhan ini pelanggan tidak perlu khawatir karena pasokan listrik sudah sangat andal," ucap dia.

Taufik juga mengimbau kepada pelanggan untuk dapat memahami tentang keselamatan dalam penggunaan listrik.

Pada rumah/bangunan pelanggan, batas kewenangan dan tanggung jawab PLN hanya sampai dengan alat pembatas dan pengukur (APP) atau yang dikenal dengan kWh meter.

"Pelanggan diharapkan dapat menggunakan peralatan dan instalasi listrik yang memenuhi standar agar terhindar dari bahaya," katanya.

Baca juga: PLN: krisis listrik Sumut baru berakhir 2019

Pewarta: Munawar Mandailing
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2019