Bengkulu (ANTARA News) - Plt Sekretaris Provinsi Bengkulu, Fauzan Rahim, mengatakan bahwa berbagai persiapan menghadapi gempa dan tsunami yang telah dilakukan di wilayah kerjanya tidak terkait dengan perhitungan yang disampaikan ilmuwan Bwazil, Prof DR Jucelino Nobrega da Luz (45), bahwa pada 23 Desember 2007 bakal terhadi gempa 8,5 Skala Richter (SR). "Dari semula kan kita telah sampakan isu itu jangan terlalu dipercaya. Memang ada pemberitahuan secara tertulis, tapi itu tidak ditujukan secara resmi kepada pemerintah kita," katanya di Bengkulu, Senin. Menurut dia, tanpa adanya isu yang dihembuskan oleh Jucelino pun persiapan menghadapi gempa dan tsunami akan tetap dilakukan karena memang Bengkulu merupakan daerah termasuk paling rawan. Informasi yang disampaikan Jucelino, menurut dia, hanyalah bagian peringatan, agar pemerintah dan masyarakat Bengkulu lebih mewaspadainya datangnya gempa dan tsunami. "Kita tidak pernah menganggap informasi itu sebagai salah satu hal yang pasti akan terjadi. Itu juga kita sampaikan pada masyarakat. Kalau sebagai peringatan, ya," ujar Fauzan, yang juga menjabat Asisten II Sekretariat Provinsi Bengkulu itu. Ia menjelaskan, pasca-gempa 7,9 SR yang terjadi pada 12 September 2007, hingga kini gempa susulan dengan kekuatan cukup besar masih kerap terjadi, ini menjadi pertimbangan bagi pemerintah daerah untuk meningkatkan kewaspadaan. Penetapatan lokasi-lokasi pengungsian dan pembangunan jalur evakuasi, menurut dia, telah direncanakan sebelum isu itu ada, namun memang ada penekanan setelah ilmuwan Brasil itu menyampaikan prediksinya. "Jauh-jauh hari, Pak Gubernur telah menyatakan akan membangun lokasi pengungsian dan jalur evakuasi, dan itu telah menjadi program yang akan dilaksanakan, dan kini mulai ada realisasi," ujarnya. Untuk itu, ia kembali menekankan, agar warga tidak terlalu cemas dengan isu akan adanya gempa dan tsunami yang disebut-sebut terjadi pada 23 Desember 2007, seperti yang disampaikan Jucelino itu. "Kita harapkan, agar masyarakat tidak mengungsi karena takut gempa dan tsunami. Tetaplah tenang, harus waspada, karena memang daerah kita rawan gempa dan tsunami," ujarnya. Berbagai persiapan telah dilaksanakan pemerintah provinsi dan kabupaten/kota di Bengkulu dalam menghadapi gempa dan tsunami, diantaranya menetapkan lokasi pengungsian seperti di Kota Bengkulu 11 titik dan di Kabupaten Muko Muko 13 titik. Pemerintah provinsi dan Bengkulu juga akan menggelar simulasi penyelamatan yakni pada tanggal 10,15 dan 20 Desember 2007. Kegiatan serupa juga diharapkan dilaksanakan oleh delapan kabupaten lainnya. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007