Teheran (ANTARA/DPA) - Presiden Suriah, Bashar al-Assad, Ahad menyampaikan pesan khusus melalui seorang utusan kepada Presiden Iran, Mahmoud Ahmadinejad, mengenai mengapa Suriah menghadiri konferensi perdamaian Timur Tengah pekan lalu di Annapolis. Kantor berita negara Iran (IRNA) melaporkan bahwa kunjungan Wakil Menteri Luar Negeri Suriah, Fayssal Mekdad, yang datang ke Teheran untuk menjelaskan kehadiran Suriah di Annapolis, disampaikan kepada Ahmadinejad. Namun, isi pesannya tidak dijelaskan oleh IRNA. Menyebut Assad sebagai seorang tokoh penting di dunia Islam dan Arab, Presiden Iran mengatakan, musuh tidak akan mempengaruhi hubungan tradisional antara Iran dan Suriah. "Adalah wajar kalau konferensi Annapolis tidak melahirkan hasil-hasil yang positif dan jelas, namun kita semua harus berhati-hati bahwa Presiden AS, George W. Bush, selanjutnya akan mencabut hak-hak rakyat Palestina pada tahun terakhir masa kepresidenannya," kata Ahmadinejad kepada utusan Suriah. Mekdad tiba di Teheran Ahad pagi dan telah mengadakan pembicaraan-pembicaraan dengan Menteri Luar Negeri Iran Manouchehr Mottaki, kata IRNA. IRNA mengutip Mekdad mengatakan bahwa Suriah tidak akan mengizinkan seorangpun untuk merusak hubungan-hubungan Teheran-Damaskus. Mottaki mengatakan, di dalam pertemuan yang sama, bahwa perlawanan negara-negara Islam dan Arab hanyalah pilihan menghadapi ketidak-adilan yang dilakukan oleh Israel dan negara-negara Barat pendukungnya. Dia menambahkan bahwa konferensi Annapolis hanyalah tindakan AS dan Israel - karena faktanya memang demikian, namun demikian, mereka tetap saja melanjutkan pembunuhan dan penindasan terhadap bangsa Palestina. Ahmadinejad dan pemerintahnya marah terhadap beberapa negara Arab, termasuk Arab Saudi dan Suriah, karena mereka mengabaikan seruan Teheran untuk memboikot konferensi Annapolis, yang dicap oleh Presiden Iran sebagai "cara lain komplotan Zionist untuk menghadapi Palestina". Teheran juga mengecam konferensi yang diprakarsai AS itu sebagai "sesuatu yang tidak penting dan hanyalah propaganda AS untuk Zionist (Israel)", serta menyebut deklarasi akhir konferensi itu hanyalah "selembar kertas yang tak berguna." (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007