Kuala Lumpur (ANTARA News) - Pemerintah Malaysia pada Senin memperingatkan negara-negara asing tidak campur tangan dalam politiknya, setelah New Delhi mengutarakan kecemasan atas tindakan polisi terhadap etnik minoritas India di Malaysia. "Ini adalah Malaysia. Kami akan menangani persoalan-persoalan dan masalah-masalah kami sesuai dengan undang-undang kami, Negara-negara lain harus berhati-hati tentang hak-hak kami," kata Menteri Luar Negeri Malaysia, Syed Hamid Albar, yang dikutip kantor berita Bernama. Pekan lalu Perdana Menteri (PM) India, Manmohan Singh, mengatakan bahwa pihak New Delhi terganggu oleh laporan-laporan tentang penggunaan kekerasan terhadap para pemrotes di negara yang multi-budaya itu. Amerika Serikat (AS) juga mendukung hak rakyat Malaysia untuk melakukan protes-protes damai dan mengecam ancaman untuk menggunakan undang-undang keamanan dalam negeri yang keras untuk menahan para pemrotes untuk waktu yang tidak terbatas tanpa diadili. Tetapi, Syed Hamid Albar mengatakan, Malaysia punya hak untuk menangani masalah-masalah dalam negerinya secara layak, dan negara-negara lain harus menghormati kedaulatan negaranya. Paling tidak 8.000 warga India melakukan protes termasuk wanita dan orang muda berkumpul di Menara Petronas Kuala Lumpur bulan lalu, mendapat perlawanan keras dari polisi, yang memukul mereka dengan tongkat dan menggunakan gas air mata dan meriam air. Kendatipun etnik Melayu menguasai bidang politik dan penduduk China di bidang bisnis, etnik India mengeluh mereka menduduki tempat ketiga berkaitan dengan kekayaan dan pendidikan dan kesempatan-kesempatan. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007