Jakarta (ANTARA) - Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada awal Ramadhan melemah seiring koreksi mata uang Asia.

Rupiah Senin pagi melemah 43 poin atau 0,3 persen ke posisi Rp14.309 per dolar AS dibandingkan hari sebelumnya Rp14.266 per dolar AS.

Ekonom Samuel Aset Manajemen Lana Soelistianingsih di Jakarta, Senin, mengatakan, pelemahan rupiah terjadi seiring Presiden AS Donald Trump yang kembali mengancam memberlakukan kenaikan tarif minggu ini .

"Perjanjian dagang antara AS-China yang sudah berlangsung sejak pertengahan Februari lalu dinilai Presiden AS Trump sebagai sangat lambat kemajuannya, dan ia kembali mengancam China untuk memberlakukan tarif impor terhadap barang-barang impor dari China senilai 200 miliar dolar AS mulai minggu depan," ujar Lana.

Ancaman terhadap China itu sendiri, merupakan upaya Trump untuk menekan segera terealisasinya perjanjian dagang tersebut. Trump menyebutkan ada upaya China untuk menarik beberapa kesepakatan sebelumnya dan melakukan renegosiasi.

"Kendati ancaman ini sebagai upaya Trump memaksa China untuk segera sepakat, namun pasar merespon negatif pernyataan Trump tersebut," kata Lana.

Mata uang Asia mayoritas melemah terhadap dolar AS. Yuan melemah 0,97 persen, dolar Hong Kong 0,01 persen, Won 0,72 persen, dolar Singapura 0,35 persen, dan Baht 0,19 persen. Sementara itu, Yen menguat terhadap dolar 0,54 persen.

Lana memprediksi rupiah hari ini masih berpotensi menguat menuju kisaran antara Rp14.240 per dolar AS hingga Rp14.260 per dolar AS.

Baca juga: BI proyeksikan nilai tukar rupiah stabil triwulan III-2019

Baca juga: Rupiah terkoreksi seiring kecilnya peluang suku bunga The Fed turun

Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2019