Tangerang (ANTARA News) - Penemuan penutup mesin pesawat (fairing engine) yang jatuh dapat dipastikan milik salah satu pesawat yang sedang melakukan penerbangan domestik (dalam negeri). "Karena penutup mesin pesawat tersebut ditemukan di landasan pacu Terminal I khusus jalur penerbangan domestik," kata Kepala Cabang Utama PT Angkasa Pura (AP) II Bandara Soekarno Hatta, Haryanto, di Tangerang, Selasa. Penutup mesin pesawat berukuran segi empat itu ditemukan di landasan pacu bagian selatan Terminal I Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Selasa pagi. Haryanto mengatakan, penutup mesin pesawat yang pertama kali ditemukan oleh petugas tower bandara itu diduga kuat jatuh ketika pesawat akan tinggal landas (take off) dengan jadwal penerbangan sekitar 07.26 WIB. Petugas tower yang menemukan serpihan penutup mesin pesawat itu langsung melaporkan kejadian tersebut kepada pihak Administratur Bandara dan PT AP II Bandara Soekarno Hatta dan dievakuasi oleh petugas unit Pertolongan Pertama Penerbangan dan Pemadam Kebakaran untuk diteliti dan ditindaklanjuti. Meski demikian, kata Haryanto, pihaknya belum bisa memastikan kepemilikan serpihan penutup mesin pesawat yang jatuh tersebut, karena masih dalam tahap penyelidikan dan PT AP II akan koordinasi dengan administratur bandara untuk memastikan pemiliknya. "Kita sudah informasikan ke seluruh maskapai penerbangan namun operator belum ada yang merasa kehilangan," katanya. Ditanya tentang penurunan tim Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT), Haryanto mengatakan, penurunan tim penyelidikan spesialis kecelakaan transportasi tersebut merupakan wewenang pihak administratur bandara. Saat dihubungi melalui telepon selularnya, Kepala Administratur Bandara Herry Bakti mengatakan, belum bisa memberikan keterangan karena sedang berada di Malaysia dan kembali ke Indonesia hari Selasa (4/12) malam. Sementara itu, Kepala Polres Metro Khusus bandara Soekarno Hatta AKBP Guntur Setyanto menuturkan, kejadian tersebut merupakan wewenang pengelola bandara. Petugas kepolisian akan bergerak jika diminta bantuannya untuk melakukan penyelidikan. (*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2007