Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah menyatakan harga premium berangka oktan 90 tetap akan mendapat subsidi dengan besaran antara Rp500-Rp1.000 per liter. Sekjen Departemen ESDM Waryono Karno di Jakarta, Selasa mengatakan, pada kisaran subsidi itu maka harga premium oktan 90 kemungkinan sekitar Rp6.500 per liter dengan tingkat harga minyak dunia sekarang ini. "Namun, meski mendapat subsidi, nilainya akan lebih kecil dibandingkan premium oktan 88 yang kini bersubsidi dan dijual Rp4.500 per liter," katanya. Waryono mencontohkan, kalau harga premium oktan 90 sebesar Rp7.000 per liter, maka dengan harga Rp6.500 per liter di pom bensin, nilai subsidinya mencapai Rp500 per liter. Namun, jika harga premium oktan 90 naik menjadi Rp7.500 per liter, maka subsidi akan menjadi Rp1.000 per liter, agar harga di konsumen tetap Rp6.500 per liter. Menurut dia, kebijakan pembatasan penjualan premium bersubsidi yang berangka oktan 88 tersebut masih akan dibahas di tingkat Menko Perekonomian. Sementara itu, Dirjen Migas Departemen ESDM Luluk Sumiarso mengatakan, pemerintah menargetkan dapat mengalihkan premium oktan 88 ke oktan 90 sebesar tiga juta kiloliter pada 2008. Jika harga premium 90 ditetapkan Rp6.750 per liter, maka nilai penghematan subsidi akan mencapai Rp5,7 triliun. Menurut dia, premium oktan 88 yang dialihkan ke oktan 90 bisa berasal dari kuota APBN 2008 sebesar 16,9 juta kiloliter. Atau, diambil dari perkiraan lonjakan konsumsi premium bersubsidi tahun 2008. Luluk melanjutkan, jika berasal dari kuota APBN 2008, maka tidak perlu melalui pembahasan di DPR. Namun, kalau berasal dari tambahan kuota, maka harus mendapat persetujuan DPR. Menurut dia, pihaknya akan segera menyerahkan hasil pembahasan program pembatasan premium oktan 88 tersebut ke Menteri ESDM. Deputi Direktur Pemasaran PT Pertamina (Persero) Hanung Budya menyatakan, Pertamina siap menjalankan program pembatasan premium oktan 88 mulai 1 Januari 2008. "Secara teknis, kami siap," katanya. Pada tahap awal, rencana pengalihan premium oktan 88 ke oktan 90 akan dilakukan di pom bensin di jalan protokol, perumahan elit, dan jalan tol di Jakarta dan Surabaya. Jumlah pom bensin di wilayah Jakarta mencapai 260 unit. Sedangkan, tahap selanjutnya, kemungkinan mencakup wilayah Banten dan Jawa Barat dengan total pom bensin sekitar 1.000 unit. Pemerintah akan meluncurkan produk premium oktan 90 sebagai upaya mengurangi pemakaian premium oktan 88 yang kini bersubsidi. Saat ini, sudah beredar premium oktan 92 dan oktan 94 nonsubsidi yang dijual di pom bensin milik Pertamina, Shell, dan Petronas. Pertamax yang merupakan merek dagang Pertamina untuk premium oktan 92 dijual Rp7.500 per liter mulai 1 Desember 2007 di wilayah Jakarta, Banten, dan Jawa Barat.(*)

Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2007